PENGOLAHAN TAMPILAN SASANA TEMU BUDAYA JAWA-JEPANG DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN POST-MODERN
Abstract
Sasana Temu Budaya adalah tempat dilaksanakannya pertemuan antara dua budaya atau lebih.Kegiatan yang diwadahi meliputi kegiatan budaya seperti: dialog antar budaya, pembelajaran parade/karnaval, perayaan/festival, bahkan diplomasi antar dua budaya yaitu Jawa dan Jepang. Sebuah akulturasi berupa penggabungan desain tampilan pada kompleks bangunan tesebut diperlukan untuk memperlihatkan harmoni antar kedua budaya.
Prinsip desain yang diterapkan adalah Post-modern. Prinsip desain tersebut menampung tradisi dan nilai luhur suatu budaya yang melambangkan masa lalu. Penerapan desainnya menggunakan teknologi yang melambangkan masa depan, ringkasnya menerapkan desain tradisonal dengan bantuan teknologi sesuai dengan perkembangan jaman.
Data yang diolah difokuskan pada tampilan bangunan melalui metode pendekatan Post-modern yang ditekankan pada prinsip eklektisme dengan tambahan prinsip ekspresi ganda. Kriteria desainnya adalah Akulturasi Jawa dan Jepang. Ragam tampilan arsitektur yang diolah meliputi massa bangunan, hirarki bangunan, dan lansekap bangunan. Pemilihan karakter berdasarkan karakter tampilan dari dua budaya yang menghasilkan referensi terbaik untuk bangunan, yaitu hirarki berdasar budaya Jawa, dan lansekap serta massa berdasar budaya Jepang. Hasil akhir dari pendekatan ini adalah desain olah tampilan gabungan yang menggambarkan harmoni berdasarkan eklektisme, dan menggambarkan ekspresi ganda yaitu berupa penekanan aplikasi bangunan yang lebih menggambarkan budaya Jawa dan lansekap yang lebih menggambarkan budaya Jepang.
Full Text:
PDFReferences
Jencks, Charles. (1988). Architecture Today (Revised and Enlarged Edition). New York : Harry N Abrams
Kebudayaan, D. P. dan. (1985). Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Tengah. (D. P. dan Kebudayaan, Ed.). Jakarta.
Kebudayaan, D. P. dan. (1985). Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta (D. P. dan Kebudayaan, Ed.). Jakarta.
Culture Institute, Japan (1977). Guides to Japanese Culture (Edited by Murakami Hyoe and Edward G.Seidensticker). Japan Culture Institute: Tokyo
Refbacks
- There are currently no refbacks.