PENDEKATAN TRANSPROGRAMMING PADA GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN BANYUMAS
Abstract
Gelanggang olahraga dan sirkuit balap konvensional merupakan suatu bangunan yang memiliki kebutuhan lahan yang tinggi. Pertumbuhan penduduk menyebabkan berkurangnya lahan di Kabupaten Banyumas sehingga menciptakan suatu gelanggang olahraga dan sirkuit balap sekaligus di Kabupaten Banyumas menjadi tidak memungkinkan. Perancangan suatu gelanggang olahraga dan sirkuit balap selalu menciptakan banyak lahan sisa yang membuat rancangan kawasan menjadi tidak efisien. Untuk dapat menciptakan gelanggang olahraga dan sirkuit balap sekaligus dalam suatu kota maka diperlukan suatu desain perencanaan dan perancangan yang efisien. Transprogramming merupakan pendekatan yang tepat guna memecahkan permasalahan perancangan Gelanggang Olahraga di Kabupaten Banyumas karena pada perancangan ini terdapat permasalahan yaitu penggabungan beberapa fungsi bangunan berbeda didalam suatu kawasan. Permasalahan dapat terselesaikan dikarenakan pendekatan transprogramming merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mewujudkan efisiensi ruang berdasarkan perubahan aktivitas ruang dan waktu. Penelitian ini akan menjelaskan penerapan transprogramming pada Gelanggang Olahraga di Kabupaten Banyumas secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi literatur dan teori yang ada. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah pembuktian bahwa desain Gelanggang Olahraga di Kabupaten Banyumas ini telah menerapkan pendekatan transprogramming yaitu dengan penggabungan antara gelanggang olahraga dan sirkuit balap sehingga didapatkan desain yang terintegrasi dan efisien.
Full Text:
PDFReferences
BPS Kabupaten Banyumas. (2017). Data Penduduk Kabupaten Banyumas. Diambil kembali dari BPS Kabupaten Banyumas.
Bupati Banyumas. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas no 10 Tahun 2011. Diambil kembali dari RDTR Kabupaten Banyumas.
Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga.
Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diambil kembali dari https://kbbi.kemdikbud.go.id: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gelanggang
Parlindungan, J. (2014). Metodologi Dasar Space Syntax dalam Analisis Konfigurasi Ruang. Diambil kembali dari http://johannes.lecture.ub.ac.id.
Tschumi, B. (2005). Event Cities 3. Massachusetts: The Massachusetts Institute of Technology Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.