STRATEGI PENDEKATAN MULTI HAZARD PADA DESAIN RESORT HOTEL UNTUK MEMINIMALISIR KERUGIAN AKIBAT BENCANA DI KAWASAN PANTAI INDRAYANTI GUNUNGKIDUL
Abstract
Strategi desain yang digunakan pada resort hotel di kawasan yang berpotensi bencana adalah dengan penanganan yang dapat mengurangi kerugian akibat bencana yang terjadi. Resort hotel yang dirancang adalah resort hotel yang dapat mewadahi kegiatan pengunjung, namun tetap responsif terhadap potensi bencana di lokasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga bangunan resort hotel dapat memberikan kesan nyaman dan aman bagi pengunjung. Pendekatan multi hazard dipilih sebagai strategi desain pada bangunan resort hotel di kawasan Pantai Indrayanti Gunungkidul. Pendekatan multi hazard digunakan untuk meminimalisir kerusakan akibat bencana yang terjadi di sekitar lokasi, baik kerusakan fisik maupun non fisik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tahapan berupa penentukan gagasan pemikiran, pengumpulan data, penganalisisan data, perumusan konsep perencanaan, dan perancangan resort hotel yang diinginkan. Strategi desain resort hotel dengan pendekatan multi hazard berpedoman kepada Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) yaitu standar bangunan tahan puting beliung, standar bangunan tahan gempa, dan standar jalur evakuasi pada bangunan.Standar bangunan tahan puting beliung menghasilkan desain bangunan berupa struktur rigid frame, core, dilatasi dan penggunaan kontruksi baja IWF. Standart bangunan tahan gempa menghasilkan desain bangunan berupa bentuk denah, massa bangunan, pengolahan site, penggunaan kontruksi kuda-kuda, penggunaan pondasi plat beton, penggunaan laminated rubber dan penggunaan pondasi batu kali. Standar jalur evakuasi pada bangunan menghasilkan desain berupa jalur evakuasi dalam bangunan, jalur evakuasi luar bangunan dan jalur evakuasi kendaraan.
Full Text:
PDFReferences
ADPC. (2003). Hazard, risk, vulnerability and disaster. center, Asian Disaster Preparedness.
BAKORNAS, K. P. (2007). Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.
jakarta: Direktorat Mitigasi, Lakhar BAKORNAS PB.
Makoka, D., & Kaplan, M. (2005). Poverty and Vulnerability - An Interdisciplinary Approach.
University of Bonn.
Pawirodikromo, W. (2012). Seismologi Teknik Dan Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Puspantoro, B. (1996). Kontruksi Bangunan Gedung Bertingkat Tinggi. Yogyakarta: Cahaya Atma
Pustaka.
Puspantoro, I. B. (1996). Kontruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah. Yogyakarta: Cahya Atma
Pustaka.
Sanderson, d. (1996). Participation and Impact Measurement in Disaster Preparedness and
Mitigation Programmes. London: Overseas Development Institute.
SNI, 0.-1.-2. (2012). Tata Cara Perencanaan Keamanan Bangunan. Badan Standardisasi Nasional.
SNI, 1726-2012;. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung. Jakarta: BSN.
https://www.businessinsider.sg/ diakses pada 11 april 2018
Refbacks
- There are currently no refbacks.