KONSEP FLEKSIBILITAS SIX S PADA DESAIN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI YOGYAKARTA

Abstract

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat merupakan wadah pendidikan nonformal Selain kelompok belajar, lembaga pelatihan ataupun lembaga kursus dengan tujuan peningkatan kapasitas dan swadaya masyarakat itu sendiri dengan Konsep belajar sepanjang hayat (longlife learning). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Yogyakarta ini ditujukan dalam penyelesaian masalah pendidikan-sosial-ekonomi masyarakat marginal di Yogyakarta. Pentingnya dilakukan penelitian ini sebagai sebuah reaksi dari dunia arsitektur dalam menghadirkan sebuah solusi baru dalam dunia sosial. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah sosial, bagaimana fenomena sosial dunia pendidikan nonformal dilihat dari sisi lain dalam wadah arsitektur sebagai pemecahan permasalahannya. Pertanyaan utamanya terkait dengan bagaimana konsep fleksibilitas arsitektur sesuai konsep fleksibilitas six s dalam elemen desain diterapkan dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini. Metode penelitian berupa deskriptif kualitatif yang bersifat pragmatis, dengan menghadirkan eksplorasi-eksplorasi model pusat kegiatan belajar masyarakat yang dapat berfungsi optimal untuk masyarakat marjinal sebagai profil pengguna bangunan itu sendiri, maupun untuk konteks urban dalam cakupan luasnya. Hasil dari penelitian ini berupa penerapan Fleksibilitas Arsitektur Six S yang merupakan respon bangunan PKBM dalam mewadahi bermacam isu kebutuhan pengguna dan juga kegiatan yang diwadahi di PKBM