KONSEP CO-LIVING PADA DESAIN HUNIAN VERTIKAL DAN COMMUNITY MALL DI KOTA TANGERANG
Abstract
Alternatif bentuk hunian terus berkembang seiring dengan timbulnya beragam permasalahan dari
pembangunan hunian vertikal yang masif di perkotaan saat ini, mulai dari permasalahan fisik bangunan terhadap
kawasan hingga permasalahan sosial di antara penghuni hunian vertikal sendiri. Dominasi ruang privat dan
minimnya ruang publik telah menciptakan lingkungan hunian yang pasif dan minim interaksi. Hal ini menimbulkan
kurangnya kontrol sosial di antara penghuni yang telah menjadikan hunian vertikal sebagai tempat yang rawan
akan tindak kriminalitas, seperti beberapa apartemen di Kota Jakarta yang dikenal sebagai lokasi prostitusi
terselubung, bahkan kasus bunuh diri. Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang mengalami
perkembangan hunian vertikal yang cukup masif. Di Kota Tangerang sendiri angka rumah tangga yang belum
memiliki hunian atau biasa disebut backlog hunian milik mencapai kurang lebih 200.000 unit. Perlu adanya solusi
untuk menyelesaikan permasalahan permukiman di Kota Tangerang melalui bidang keilmuan arsitektur dengan
konsep hunian Co-Living. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan konsep Co-Living baik dalam segi
spasial yang dapat mengintervensi aspek non-spasial dengan didukung oleh teori-teori pendukung yang
berorientasi pada interaksi manusia di dalam sistem objek perancangan arsitektur berupa hunian vertikal dan
Community Mall secara menyeluruh. Hasil dari penelitian berupa penerapan konsep Co-Living pada proyeksi
program ruang, zonasi kawasan dan modul hunian Co-Living.
Full Text:
PDFReferences
Akmal, I. (2007). Menata Apartemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bacova, A. (2011). Housing Concepts. OIKODOMOS, 12.
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. (2018). Kota Tangerang dalam Angka 2018. Kota Tangerang: Badan Pusat Statistik Kota Tangerang.
Beddington, N. (1982). Design for Shopping Center. New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Bisnis.com. (2015, September 29). Apersi Banten Prediksi Penyerapan Rumah Murah Capai 15.000 Unit. Retrieved Agustus 2019, from properti.bisnis.com: https://properti.bisnis.com/read/20150929/48/477113/javascript
Cohive. (2019). Our Coliving Space vs Others. Retrieved Juli 2019, from cohive.space/coliving: https://cohive.space/coliving
Garfield, M. (2017). Spotlight: Retail Revolutions, The Rise of The Community Shopping Centre. London: Savilis Commercial Research.
Gehl, J. (2010). Cities for People. Washington DC: Island Press.
Gehl, J. (2011). Life Between Buildings: Using Public Space. Washington DC: Island Press.
Gehl, J. (2011). Life Between Buildings: Using Public Space. Washington DC: Island Press.
Gruen, V. (1973). Centers for The Urban Environment: Survival of the Cities. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
International Council of Shopping Center. (1999). International Council of Shopping Center : Basic Configuration and Types. Retrieved August 2019, from http://www.icsc.org/: http://www.icsc.org/
Iranmanesh, A. (2011). Housing Concepts. OIKODOMOS, 12.
Jacobs, J. (1961). The Death and Life of Great American Cities. New York: Random House Inc.
Koolhaas, R. (1995). S, M, L, XL. New York: Monacelli Press.
Koolhaas, R. (2000). Project in the City 2: Guide to Shopping. Cologne: Taschen.
Lestariati, E. (2013, November 17). Edukasi: Konsep Hunian Vertikal, antara Lifestyle dan Keterbatasan Luas Lahan. Retrieved Juli 2019, from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/endahbanged/5529f11bf17e61a33cd623ca/konsep-hunian-vertikal-antaralifestyle-dan-keterbatasan-luas-lahan
Newman, O. (1996). Creating Defensible Space. New York: U.S. Department of Housing and Urban Development Office of Policy Development and Research.
Paul, S. (1967). Apartments: Their Design and Development. New York: Reinhold Publication Co.
Rahadi, A. (2012). Studi Mengenai Konsep Community Malls di Kota Bangkok, Thailand dan Bandung, Indonesia. Temu Ilmiah IPLBI 2012, 1-12.
Ramadhiani, A. (2017, Februari 9). Tangerang Pemasok Apartemen Terbanyak. Retrieved Juli 2019, from Kompas.com: https://properti.kompas.com/read/2017/02/09/180000121/tangerang.pemasok.apartemen.terbanyak.?page=1
Rubenstein, H. M. (1978). Central City Malls. Canada: John Willey & Sons Inc.
Sabaruddin, A. (2018). HAKEKAT HUNIAN VERTIKAL DI PERKOTAAN. Kota Layak Huni: Urbanisasi dan Pengembangan Kota, 14.
Scotthanson, C., & Scotthanson, K. (2004). The Cohousing Handbook: Building A Place for Community. Canada: New Society Publishers.
Shafique, A. (2018). Co-Living and The Common Good. London: RSA Action and Research Centre.
Space10. (2019, Juni 4). The Urban Village Project: A Vision for Liveable, Sustainable and Affordable Homes. Retrieved Juli 2019, from Space10: https://space10.io/project/the-urban-village-project-a-vision-for-liveable-sustainable-and-affordable-homes/
Tempo.co. (2017, Agustus 30). Kawasan Bisnis Dorong Pertumbuhan Apartemen di Tangerang. Retrieved Juli 2019, from Tempo.co: https://bisnis.tempo.co/read/904561/kawasan-bisnis-dorong-pertumbuhan-apartemen-di-tangerang
United Nations Department of Economics and Social Affairs. (2018). The Speed of Urbanization Around The World. POPFACTS, No.2018/1, 1.
Vox.com. (2019, Mei 29). “Co-living” is the new “having roommates” — with an app. Retrieved Agustus 2019, from Vox: https://www.vox.com/recode/2019/5/29/18637898/coliving-shared-housing-welive-roommates-common-quarters
Whyte, H. W. (1980). The Social Life of Small Urban Spaces. Washington DC: The Conservation Foundation.
Refbacks
- There are currently no refbacks.