FUNGSI REKREATIF SHOPPING MALL DI JAKARTA

Muhammad Muchsin Pausy, Musyawaroh Musyawaroh, Purwanto Setyo Nugroho

Abstract


Shopping mall adalah bangunan komersial yang kini tidak hanya mewadahi kegiatan berbelanja namun juga mewadahi berbagai macam aktifitas rekreasi seperti kuliner, menonton film, bermain, berolahraga dan rekreasi lainnya. Bangunan Shopping mall di Jakarta dengan penekanan pada rekreatif adalah salah satu solusi dari permasalahan stress di kota Jakarta. Penduduk kota Jakarta mengalami stress yang diakibatakan oleh faktor lingkungan dan juga rutinitas kesehariannya. Untuk mengatasi permasalahan stress tersebut seseorang memerlukan rekreasi. Terdapat banyak shopping mall di Jakarta namun belum dapat memberikan rekreasi yang dibutuhkan bagi penduduk kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan desain shopping mall yang mampu menciptakan suasana bangunan yang rekreatif untuk mengurangi stress pengunjung. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini meliputi pengumpulan data melalui observasi preseden dan obeservasi lokasi perancangan, serta tinjauan pustaka mengenai shopping mall dan rekreasi. Data yang telah diperoleh dianalisis untuk menjadi pedoman perencanaan dan perancangan shopping mall. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan desain bangunan shopping mall yang memiliki sarana rekreasi aktif dan sarana rekreasi pasif. Rancangan desain tersebut diterapkan pada akses bangunan yang mudah dan aman, pola tata peruangan yang berfokus pada kegiatan rekreatif, bentuk bangunan yang dinamis dengan pola sirkular dan tampilan  bangunan yang menerapkan unsur unsur alam.

Full Text:

PDF

References


Almusaed, A. (2011). Biophilic and Bioclimatic Architecture. London: Springer. Badan Pusat Statistik Indonesia. (2015). Kependudukan. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/07/842/kepadatan-penduduk-menurutprovinsi-2000-2015.html Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2017). Statistik Daerah DKI Jakarta . DKI Jakarta: BPS Provinsi DKI Jakarta. Gea, A. A. (2011). Environmental Stresss: Usaha Mengatasi Stresss Yang Bersumber Dari Lingkungan. HUMANIORA Vol.2 No.1, 876. Gifford, R., & McGunn, L. (2012). Appraisals of built environments and approaches to building design that pomote well-benig and healthy behavior In Environmental Psychology. Wiley: Hoboken. Gillis, K., & Gatersleben, B. (2015). A Review of Psychological Literature on the Health and Wellbeing Benefits of Biophilic Design. Buildings, 949. Karyono, T. H. (2001). Penelitian Kenyamanan Termis di Jakarta Sebagai Acuan Suhu Nyaman Manusia Indonesia. Dimensi Teknik Arsitektur. Kim, Y., Lee , M., & Kim, Y. (2011). A new shopper typology: Utilitarian and hedonic perspectives. Journal of Global Academy of Marketing, 102-113. Kraus, R. (1998). Recreation & Leisure in Modern Society. Toronto: Jones and Bartlett Publishers. Makgopa, S. (2016). Determining shopping mall visitors’ perceptions on mall attributes”. Problems and Perspectives in Management (open-access), 1. Novaco, R. W., Stokols, D., Campbell, J., & Stokols, J. (1979). Transportation, Stresss, and Community Psychology. American Journal of Community Psychology, VoL 7, No. 4, 361. Nugroho, A., Farkhan, A., & Wahyu W, A. K. (2019). Penerapan Prinsip Healing Environtment Dalam Strategi Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Surakarta. senTHong, 355. Saputra, R. H. (2019). Penerapan Desain Biophilik Pada Rancangan Rumah Susun di Kembangan, Jakarta Barat. senTHong, Vol 2, No. 1, 90.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.