PENERAPAN KONSEP WISATA KREATIF PADA RANCANG BANGUN PUSAT KERAJINAN TANGAN DI SALATIGA
Abstract
Pusat Kerajinan Tangan di Salatiga hadir sebagai objek rancang bangun yang akan mewadahi segala aktivitas terkait kerajinan tangan di Salatiga seperti aktivitas produksi, promosi dan pemasaran. Objek wisata kerajinan tangan/pasar kerajinan tangan memiliki permasalahan dasar yang sama, yaitu minimnya pengunjung yang datang. Wisatawan cenderung berkunjung pada saat waktu tertentu. Selain itu, minimnya atraksi/kegiatan yang disuguhkan pada wisata kerajinan juga mempengaruhi minat pengunjung. Hal ini akan berdampak pada keberlangsungan wadah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan konsep wisata kreatif pada perencanaan dan perancangan Pusat Kerajinan Tangan di Salatiga sebagai respon permasalahan keberlanjutan wadah. Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif yang melalui beberapa tahap, yaitu: tahap identifikasi masalah, tahap penentuan konsep, tahap pengumpulan data, tahap analisis data serta tahap perumusan konsep. Hasil dari penelitian ini berupa implementasi konsep wisata kreatif pada objek rancang bangun Pusat Kerajinan Tangan di Salatiga. Penerapan konsep wisata kreatif pada aspek fisik meliputi pengaplikasian konsep unik, konsep atraktif dan konsep integrasi yang diterapkan pada: tapak, pola tata massa, sirkulasi, peruangan dan bentuk massa, fasad, serta struktur dan utilitas. Aspek nonfisik konsep wisata kreatif akan diaplikasikan pada pengadaan kegiatan workshop.
Kata kunci: pusat kerajinan tangan, wisata kreatif, unik, atraktif, integrasi.
Full Text:
PDFReferences
Ching, Francis D.K. 1993. Arsitektur : Bentuk Ruang dan Tatanan (edisi Kedua). Erlangga. Jakarta.
Damayanti, M., & Latifah, L. (2015). Strategi Kota Pekalongan Dalam Pengembangan Wisata Kreatif Berbasis Industri Batik. Jurnal Pengembangan Kota, 3(2), 100. https://doi.org/10.14710/jpk.3.2.100-111
Fedep. (2018). FEDEP Kota Salatiga. http://fedep.salatigakota.go.id/klaster/klaster-kerajinan/Diakses pada tanggal 23 April 2020.
KBBI, 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]
Kirom, N. R., Sudarmiatin, S., & Adi Putra, I. W. J. (2016). Faktor-Faktor Penentu Daya Tarik Wisata Budaya Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(3), 536–546. https://doi.org/10.17977/jp.v1i3.6184
Rahmanu Widayat. (2006). Spirit Dari Rumah Gaya Jengki Ulasan Tentang Bentuk Estetika Dan Makna. Dimensi Interior, 4(2), 80–89. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/16698
Ratodi, M. (2005). Metode Perancangan Arsitektur. 222. Retrieved from Nulisbuku.com
Sekar, D., Dewi, K., Astuti, W., & Mukaromah, H. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Jayengan Kampoeng Permata sebagai Kampung Wisata Industri Kreatif Factors Influencing of the Development Jayengan Kampoeng Permata as a Creative Industries based Kampung Tourism. REGION Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 14 No.01, 37–51.
Setyoaji, A. (2010). Tipologi , Integrasi dan Konservasi pada Bangunan Pendidikan sebagai Cagar Budaya. E-Print Undip, 18–57. Retrieved from eprints.undip.ac.id
Shafy Almira Tsanya Putri, Made Suastika, S. (2020). Penerapan konsep sapta pesona wisata. 3(1), 210–219.
Sulistyandari, U., Nugroho, A. M., & Sufianto, H. (2017). Fasad Hi-Tech Mall Surabaya dengan Konsep Fasad Atraktif.
Syahrbanu, Titis Srimuda Pitana, Ahmad Farkhan. (2018). Arsitektur Regionalisme pada Fasilitas Wisata Budaya. 2(1), 338-347.
Widya, P., Rachmawati, M., Nuffida, E., Arsitektur, J., Teknik, F., Teknologi, I., & Nopember, S. (2014). Penerapan Tema Atraktif dalam Rancangan Taman Wisata Brawijaya Malang. 3(2).
Refbacks
- There are currently no refbacks.