WISATA APUNG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TERAPUNG DI PANTAI AMED, KARANGASEM, BALI
Abstract
Wisata apung merupakan wadah kegiatan wisata di darat dan laut. Perencanaan dan perancangan wisata apung bertujuan untuk mengaplikasikan konsep arsitektur terapung pada wisata apung, yang merupakan penyelesaian masalah di dalam tapak, sehingga bangunan wisata apung mampu beradaptasi terhadap gelombang, pasang surut air laut, dan lingkungan pantai. Wisata apung merupakan respon dari adanya perubahan fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pariwisata di Bali, dimana angka perubahan fungsi lahan tersebut dalam satu tahun melebihi batas dalam rencana tata ruang dan wilayah Bali. Perubahan fungsi lahan mengakibatkan lahan tani dan hijau di Bali menyempit. Perencanaan dan perancangan wisata apung juga dilatarbelakangi adanya kenaikan muka air laut akibat pemanasan global. Dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan berwisata, maka wisata apung dilengkapi dengan pemecah gelombang dan jangkar untuk menciptakan kondisi air yang tenang di dalam tapak laut. Lokasi wisata apung berada di Bali, sehingga dalam desain menggunakan arsitektur Bali guna menyelaraskan bangunan wisata apung dengan bangunan di sekitar kawasan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan arsitektur terapung yang dipaparkan secara deskriptif kualitatif, melalui identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis data, hingga menghasilkan konsep dan desain. Hasil dari analisis diterapkan pada peruangan, zoning, bentuk, tata massa, struktur konstruksi, tampilan, dan utilitas dengan mengaplikasikan konsep arsitektur terapung pada wisata apung.
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2019. Provinsi Bali Dalam Angka. Agustus. BPS Provinsi Bali. Bali.
Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 tentang Program Kampung Iklim. Lembaran RI Tahun 2012 No. 19. Jakarta: Mentri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Riskiani, Nilfahsyai. Made Suastika., dan Titis Srimuda Pitana. 2019. “PENERAPAN MATERIAL EKOLOGIS PADA DESAIN TAMAN REKREASI PANTAI DI KABUPATEN KOLAKA UTARA, SULAWESI TENGGARA” dalam SENTHONG: JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR Volume 2 no. 1 (hlm. 183-192). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Rohim, Saiful. 2019. Cegah Perusakan Biota Laut, Desa Adat Culik di Karangasem Buatkan 'Pararem'. https://bali.tribunnews.com/2019/09/19/cegah-perusakan-biota-laut-desa-adat-culik-di-karangasem-buatkan-pararem?page=all, pada 6 Febuari 2020.
Rohim, Saiful. 2019. Prajuru dan Warga Kembali Kembangkan Garam Amed. https://bali.tribunnews.com/2019/09/16/prajuru-dan-warga-kembali-kembangkan-garam-amed?page=3, pada 8 Maret 2020.
Sardjono, Agung Budi. 2007. Aneka Desain Rumah Bertingkat. Jakarta: Griya Kreasi.
Sulaiman, Dede M. 2018. Beton dan Teknologi Pracetak Pada Bangunan Pengamanan Pantai. Yogyakarta: Deepublish.
Syakur, Muhammad Abdus. 2019. 1.000 Hektare Sawah Berkurang dalam Setahun di Bali. https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2019/10/08/171800/1-000-hektare-sawah-berkurang-dalam-setahun-di-bali.html, pada 6 Febuari 2020.
Wang, C.M. dan Zhi Yung Tay. 2010. Hydroelastic Analysis and Response of Pontoon-Type Very Large Floating Structures. Lecture Notes in Computational Science and Engineering 73:103-130. -. September. -.
Watanabe, E. 2004. Hydroelastic analysis of pontoon-type VLFS. -:-.
Wiratmini, Ni Putu Eka. 2019. Alih Fungsi Lahan Pertanian di Bali Capai 1,13%. https://bali.bisnis.com/read/20190225/538/893081/alih-fungsi-lahan-pertanian-di-bali-capai-113, pada 6 Febuari 2020.
Refbacks
- There are currently no refbacks.