PENERAPAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA SENTRA INDUSTRI GAMELAN DESA WIRUN SEBAGAI DESTINASI WISATA BUDAYA DI KAB. SUKORHARJO

Ravinsca Agita Hananto, Made Suastika, Leny Pramesti

Abstract


Salah satu sektor penting dalam penggerak perekonomian negara adalah sektor pariwisata. Salah satu negara yang sedang gemcar dalam mengembangkan sektor pariwisata adalah Indonesia. Objek wisata budaya merupakan salah satu wisata unggulan di Indonesia. Budaya Indonesia yang terkenal hingga mancanegara salah satunya adalah gamelan. Daerah yang paling terkenal dalam pembuatan gamelan adakah Desa Wirun. Dalam kasus studi Desa Wirun, potensi yang dapat dikembangkan adalah industri serta budaya gamelan. Pada proses perancangan, diterapkan pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular sebagai bentuk respon terhadap keadaan lingkungan sekitar sehingga bangunan bangunan akan tetap memunculkan beberapa aspek daerah yang kemudian dikembangkan dalam bentuk arsitektur yang lebih modern yang nantinya akan menjadi solusi dari penurunan eksistensi industri gamelan dan Desa Wirun. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui proses eksplorasi ide, pengumpulan data, dan analisis mengenai prinsip arsitektur neo vernakular. Karakteristik arsitektur Neo-Vernakular diantaranya menggunakan atap bumbungan, mengadopsi bentuk-bentuk tradisional dengan proporsi yang lebih modern, penggunaan warna alam yang kuat dan kontras, tidak menerapkan secara murni konsep vernakular melainkan bentuk karya baru yang mengutamakan visual. Bentuk akulturasi antara budaya lokal dan arsitektur modern ini kemudian membentuk suatu komposisi arsitektur yang kemudian diterapkan dalam pengolahan bentuk dan massa,pengolahan tampilan, pengolahan material serta pengolahan warna bangunan.

 

Kata kunci: destinasi wisata budaya, sentra industri gamelan, Desa Wirun, arsitektur neo-vernakular


Full Text:

PDF

References


Djono, Utomo, T. P., & Subiyantoro, S. 2012. Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa, 24, 269–278.

Marta, Ajeng A., 2020. Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular Kudus Pada Perancangan PusatKebudayaan Kudus di Kabupaten Kudus.Senthong,Vol.3 No.2 2020.

Murniati., 2008.”Partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo)”. Skripsi Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pitana, T. S., 2007. "Reproduksi Simbolik Arsitektur Tradisional Jawa: Memahami Ruang Hidup Material Manusia Jawa", GEMA TEKNIK-NOMOR 2/TAHUN X JULI 2007.

Putra, Tjok P., 2014. Pengertian Arsitektur Neo Vernakular [Online]. Docslide.https://dokumen.tips/documents/pengertian-arsitektur-neovernakular.html [Diakses pada 12 Maret 2018].

Saputra, W. D., 2019. Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular Batak pada Fasad Bandar Udara Domestik di Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Senthong, Vol. 2 No. 2 2019.

Satwiko, P., 2013. Aspek Energi pada Arsitektur Nusantara. SAN 2 Arsitektur Nusantara Berkelanjutan; 1-13, Malang, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Syarbanu., 2018. Arsitektur Regionalisme pada Fasilitas Wisata Budaya sebagai Pengembangan Desa Wisata Wirun di Kabupaten Sukoharjo. Senthong, Vol. 1 No. 2 Juli 2018.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.