PENERAPAN PRINSIP LIVING WITH WATER PADA PERANCANGAN COHOUSING DI BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS SAMARINDA
Abstract
Pemukiman yang berada di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda, merupakan daerah yang rentan terhadap banjir dan isu lingkungan lainnya. Degradasi fungsi sungai dan posisi pemukiman menyebabkan baik pemukiman maupun sungai saling terkena dampak satu sama lain. Banjir, minimnya ruang terbuka hijau, ruang resapan air, ruang interaksi publik, ruang parkir, dan pencemaran sungai merupakan beberapa isu yang ada. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan adanya pendekatan prinsip desain yang mempertimbangkan air pada perencanaan permukiman pinggir sungai (water front). Tujuan perencanaan dan perancangan arsitektur yaitu untuk mengetahui prinsip living with water yang diterapkan pada bangunan cohousing sehingga pemukiman memiliki ketahanan air jangka panjang. Metode perencanaan dan perancangan arsitektur yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode diawali dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur yang dijadikan acuan berupa kriteria perancangan. Hasil yang didapat adalah rekomendasi desain berdasarkan penerapan prinsip living with water dalam merespon skenario banjir yang telah terjadi sebelumnya, berupa desain zonasi dan lansekap yang berfungsi ganda sebagai ruang-ruang air, penataan layout kawasan pemukiman yang mempertimbangkan mitigasi bencana, bentuk rumah panggung sebagai respon kondisi lingkungan, serta penyederhaan dan perkuatan sistem struktur maupun utilitas.
Full Text:
PDFReferences
Aiken, C., Chase, N., Hellendrung, J., & Wormster, J. (2014). Designing with Water: Creative Solutions from Around the Globe. Boston: The Boston Harbor Association (TBHA).
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. (2006). Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Samarinda. Samarinda: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. (2019). Kota Samarinda Dalam Angka 2019. Samarinda: BPS Kota Samarinda.
Hamonangan, F., Pandelaki, E. E., & Purwanto, E. (2014). Cohousing di Kota Semarang. Undergraduate thesis, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/44042/2/08_BAB_I_PENDAHULUAN.pdf
Mislan, Sudaryanto, Ayub, S.O., & Hadiati, D.S. (2018). Penyusunan Aksi Restorasi Sub Das Karang Mumus Dalam Perspektif Ketahanan Air. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 Restorasi Sungai: Tantangan Dan Solusi Pembangunan Berkelanjutan. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10365/C-3-Mislan%20dkkPenyusunan%20Aksi%20Restorasi.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Pemerintah Kota Samarinda. (2019). Profil Rencana Kegiatan Skala Kawasan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Diakses dari https://www.scribd.com/presentation/414211106/Paparan-Skala-Kawasan-Kota-Samarinda-2019-a1-Final-Akhir
Ruspendi, D., & Nurisjah, S. (2011). Perencanaan lanskap sempadan sungai Ciliwung untuk peningkatan kualitas lingkungan alami kota Bogor. Diakses dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46753
Setiawan, H., Jalil, M., Sulaiman, M.E., Purwadi, F., S, Christopel Adios, Brata, A. W., Jufda A. S. (2020). Analisis Penyebab Banjir Di Kota Samarinda. Jurnal Pendidikan Geografi Gea, 20 (1), 39-43. Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses dari https://ejournal.upi.edu/index.php/gea
Yogaswara, H., Rachmawati, L., & Sutopo, T. (2004). Dinamika Interaksi Hulu - Hilir: Studi kasus pengelolaan Sungai Karang Mumus kalimantan timur. Jakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.