PENATAAN KAWASAN SUB TERMINAL GETAS SEBAGAI KAWASAN BISNIS TERINTEGRASI DI KUDUS

Abstract

Kawasan Sub-Terminal Getas merupakan sebuah kawasan yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Kudus yang memiliki 3 obyek inti yaitu Pasar Bitingan, Kudus Mal, dan Sub Terminial Getas itu sendiri. Kawasan yang menjadi titik temu pengunjung dari berbagai penjuru Kudus dan sekitarnya tersebut terlihat semrawut dengan penumpukan pengguna di beberapa titik, misalnya di depan Pasar Bitingan dan Kudus Mal. Kurangnya fasilitas juga menjadi salah satu kendala bagi pengguna kawasan. Hal tersebut berdampak pada terganggunya pengunjung yang akan bergerak maupun mengakses obyek lain di dalam kawasan. Pengintegrasian antar obyek diperlukan agar masing-masing obyek dapat mendukung aktivitas dan kegiatan satu sama lain, yang kemudian dapat melancarkan kegiatan perekonomian di dalam kawasan. Penataan kawasan ini mengacu pada teori urban dari Hamid Shirvani yang mencakup tata guna lahan, bentuk dan kelompok bangunan, ruang terbuka, parkir dan sirkulasi, penanda, jalur pedestrian, kegiatan pendukung, dan preservasi. Pengaturan tata guna lahan dan permassaan bangunan akan membuat sebuah tema dan ciri khas pada kawasan. Ruang-ruang terbuka ditambahkan dan disebar di dalam kawasan. Penataan memperhatikan obyek-obyek sejarah dalam kawasan untuk dipreservasi agar kelestariannya dapat terjaga. Aspek sirkulasi menjadi komponen utama dalam penataan dikarenakan peran pentingnya dalam mengintegrasikan obyek dan aspek-aspek lainnya untuk menciptakan kawasan perekonomian yang efektif dan optimal.