PASAR JEBRES DENGAN GAYA ARSITEKTUR INDISCHE , SEBAGAI PASAR WISATA BELANJA DI SURAKARTA

Indrawan Sukoco, Rachmadi Nugroho, Amin Sumadyo

Abstract


Pemerintah kota Surakarta mengeluarkan rencana program pengembangan Pasar Jebres yang
dilaksanakan pada tahun 2018. Pengembangan diarahkan menjadi pasar wisata guna mendukung keberadaan
dari Stasiun Jebres yang merupakan stasiun aktif dan salah satu bangunan cagar budaya Surakarta.
Perencanaan pengembangan Pasar Jebres meliputi penambahan fungsi pasar sebagai pasar wisata yang
meliputi wisata belanja, berupa souvenir dan foodcourt. Secara arsitektural pengembangan Pasar Jebres akan
terhubung dengan Stasiun Jebres dengan adanya akses jembatan dan juga visual bangunan yang mengadopsi
gaya dari Stasiun Jebres yaitu arsitektur indische. Hubungan ini difungsikan untuk meningkatkan nilai jual
pasar sebagai pasar wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah desain Pasar Jebres yang
berhubungan secara arsitektural dengan Stasiun Jebres guna mewadahi kegiatan di pasar wisata dan Stasiun
Jebres. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang terdiri identifikasi masalah, pencarian
data, analisis-sintesis data dan implementasi pada desain. Hasil dari penelitian ini berupa penerapan konsep
pasar wisata yang diterapkan pada massa dan sirkulasi bangunan dengan pemilihan massa bangunan sesuai
fungsinya dan sirkulasi linear untuk memudahkan kegiatan jual-beli; kemudian pada pencapaian bangunan
dengan membuat main entrance yang berkesan menyambut; dan pada tampilan bangunan dengan gaya
arsitektur indische sebagai penghubung secara arsitektural dan visual antara Pasar Jebres dengan Stasiun
Jebres.
Kata kunci: Pasar Jebres, pasar wisata, Stasiun Jebres, arsitektur indische.


Full Text:

PDF

References


A, Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Akihary, Huib. 1990. Architectuur en Stedebouw in Indonesie 1870-1970. Zutphen: De Walburg Pers.

Damanik dan Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Destianti, Citra., Kumoro, Agung., Sunoko, Kahar. (2020). PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA

REDESAIN PASAR BANYUMAS. Jurnal Senthong, 4, 412-421.

Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya (1870-1940).

Yogyakarta: ANDI.

Hadinoto. 2010. Arsitektur dan Kota-kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Hardiman, Gagoek. 2013. Adaptasi Tampilan Bangunan Kolonial Pada Iklim Tropis Lembab (Studi

Kasus Bangunan Kantor PT KAI Semarang. Jurnal Modul. 13, 35-40

Krier, Rob. 1983. Elements of Architecture. London: Architecture Design AD Publications Ltd.

Muljadinata, A. S. 1993. Karsten dan Penataan Kota Semarang. Thes. Mag. Arch., Institut Teknologi

Bandung.

Sumalyo, Y. 1995. Arsitektur Kolonial Belanda Di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Syahrbanu., Pitana, Titis Samudra., Farkhan, Ahmad. (2021). KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

PADA PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN TENUN LURIK DI KABUPATEN KLATEN. Jurnal

Senthong, 4, 228-239.

UU RI No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.