PENYATUAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN MELALUI KOMPOSISI MASSA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA PLANETARIUM TAWANGMANGU
Abstract
Kesatuan antara lingkungan alami dan lingkungan buatan dituntut untuk hadir dalam rencana pembangunan Planetarium Tawangmangu. Perlunya penyatuan disebabkan oleh fungsi lahan dengan tujuan konservasi dan visi bangunan sebagai fasilitas edukasi bagi publik. Penyatuan ini dilakukan melalui perancangan komposisi massa bangunan dengan pendekatan Arsitektur Organik. Pendekatan Arsitektur Organik adalah filosofi perancangan yang menekankan harmoni antara ruang hidup manusia dan lingkungan alamiah. Pembahasan penulisan didasarkan pada “The New Organic Architecture” dan dilakukan secara deksriptif kualitatif. Pembahasan berupa analisis unsur-unsur pembentuk desain berupa analisis objek, analisis lokasi, dan analisis prinsip organik. Hasil studi berupa konsep massa bangunan berbentuk gabungan bentuk kurva dan linear, orientasi sumbu utara-selatan, konfigurasi massa asimetris dan peletakkan solid-void, serta penggunaan material baja, alumunium, dan kaca.
Full Text:
PDFReferences
Beatley, T. (2011). Biophilic Urban Design and Planning. Biophilic Cities, 83–129. doi:10.5822/978-1-59726-986-5_4.
BMKG. (2019). Data Iklim Jawa Tengah. https://dataonline.bmkg.go.id/home
Effendy, Onong Uchjana, 1989, Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar Maju
Elmoghazy, Z. (2014). Neo-Organic Architecture: The latest trend in Architecture. Conference: ARCHTHEO ’14 / IV, Theory of Architecture.
https://www.researchgate.net/publication/299281607_Neo-Organic_Architecture_The_latest_trend_in_Architecture/references
Finsterwalder, R. (2015). Frank Lloyd Wright und seine organische Architektur / Frank Lloyd Wright and his organic architecture. In R. Finsterwalder (Ed.), Form Follows Nature (pp. 381–394). Birkhäuser. https://doi.org/10.1515/9783990437056-021
Ganguly, M. (2008, October). What is Organic Architecture. ARCHITECTURE - Time Space & People, 22–27.
Ilvitskaya, S. v., Lobkova, T. v., & Lobkov, V. A. (2020). Visual comfort in the organic architecture of an individual residential building. IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering, 944(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/944/1/012020
Pearson, D. (2001). New Organic Architecture The Breaking Wave (Vol. 01). Gaia Book Ltd.
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. (2013). RTRW Karanganyar. https://jatengprov.go.id/
Setyoningrum, A., & Anisa, A. (2019). APLIKASI KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENDIDIKAN. LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 6(1), 26. https://doi.org/10.26418/lantang.v6i1.32905
Steadman, P. (2008). The Evolution of Design. Taylor & Francis.
Tagliari, A., & Florio, W. (2019). The geometry of the ramps in frank lloyd wright’s organic architecture. Proceedings of the 18th International Conference on Geometry and Graphics, 809, 1084–1095. https://doi.org/10.1007/978-3-319-95588-9_93
Van den Berg, A., Hartig, T., & Staats, H., (2007).“Preference for Nature in Urbanized Societies: Stress, Restoration, and the Pursuit of
Sustainability,” Journal of Social Issues 63,88–89
Zbasnik-Senegacnik, M., & Kuzman, M. K. (2014). Interpretations of organic architecture. POSTOR : A SCHOLARLY JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBAN PLANNING, 22(2), 291–301. https://www.researchgate.net/publication/290245856
Refbacks
- There are currently no refbacks.