PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA RUMAH SAKIT UMUM TIPE C DAN FASILITAS ISOLASI DI SEMARANG
Abstract
Pandemi global COVID-19 menjadi sebuah contoh kasus untuk melihat kemampuan dan kesiapan rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan utama bagi masyarakat. Semarang sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia ternyata juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di tengah situasi darurat seperti COVID-19, ditandai dengan sebagian besar Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Semarang yang sudah melebihi standar. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan mutu, pelayanan, dan sarana prasarana sehingga banyak pasien terlantar yang tidak mendapatkan pelayanan medis secara maksimal, bahkan beberapa dari mereka tertolak. Merespon fenomena tersebut, penyediaan fasilitas isolasi dan penerapan arsitektur perilaku ke dalam desain rumah sakit perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas, kapasitas, dan pelayanan medis, tidak hanya secara fisik, namun juga secara psikologis untuk mendukung pemulihan dan menjaga kenyamanan pasien selama perawatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis, dan konseptualisasi. Rangkaian tahapan ini menghasilkan penerapan variabel dan kaidah arsitektur perilaku secara terperinci dalam konsep tapak, konsep peruangan dan zonasi, serta konsep bentuk dan tata massa Rumah Sakit Umum Tipe C dan fasilitas isolasi dengan tujuan untuk menciptakan kenyamanan, respon positif, dan dukungan psikologis bagi pengguna, baik pasien maupun petugas rumah sakit.
Kata kunci: Arsitektur Perilaku, Fasilitas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Tipe C, Fasilitas Isolasi, Semarang
Full Text:
PDFReferences
Astuti, I. (2019). Belum Sesuai Standar, 615 RS Turun Kelas. Media Indonesia.
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/249317/belum-sesuai-standar-615-rs-turun-kelas
Barker, R. G. (1968). Ecological Psychology: Concepts and Methods for Studying the Environment of
Human Behavior. In Stanford University Press.
Haryadi, & Setiawan. (2010). Arsitektur, Lingkungan, dan Perilaku. Gadjah Mada University Press.
Heimsath, C. (1977). Behavioral Architecture: Toward an Accountable Design Process. McGraw-Hill
Book Company.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. In Implementation Science.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/152506/permenkes-no-3-tahun-2020
Pemerintah Kota Semarang. (2021). Data Rujukan Pasien di Kota Semarang.
https://siagacorona.semarangkota.go.id/halaman/rujukan
Pfefferbaum, B., & North, C. (2020). Mental Health and the Covid-19 Pandemic. New England Journal
of Medicine, 383(6), 508–510. https://doi.org/10.1056/nejmp2013466
Rapoport. (1977). Human Aspects of Urban Form: Towards a Man-Environment Approach to Urban
Form and Design. In Urban and Regional Planning (Vol. 15). Oxford: Pergamon Publishing.
Saputro, B. W., Musyawaroh, & Handayani, K. N. (2018). Penerapan Desain Arsitektur Perilaku pada
Perancangan Redesain Pasar Panggungrejo Surakarta. Senthong, 1(2), 203–212.
World Health Organization. (2021). Hospital Beds (per 1.000 people). The World Bank.
https://data.worldbank.org/indicator/SH.MED.BEDS.ZS?end=2019&start=2019&view=bar
Refbacks
- There are currently no refbacks.