PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA KAWASAN WISATA LAVA BANTAL SLEMAN

Salsabila Putri Prima Dita, Musyawaroh Musyawaroh, Tri Joko Daryanto

Abstract


Penerapan arsitektur ekologis memiliki arti penting dalam perancangan kawasan wisata untuk meminimalisir dampak negatif terhadap alam pasca pembangunan seperti kerusakan alam, rusaknya situs arkeologi dan sejarah; serta masalah penggunaan tanah. Lava Bantal merupakan warisan geologi (geoheritage) di Kabupaten Sleman yang dikembangkan menjadi kawasan wisata. Arsitektur ekologis diterapkan sebagai strategi desain dalam perancangan Kawasan Wisata Lava Bantal Sleman bertujuan untuk melestarikan Geoheritage Lava Bantal, memelihara potensi alam, meminimalisir kerusakan alam pasca pembangunan, dan mengupayakan pemberdayaan masyarakat. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif melalui tahapan identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis dan sintesis data yang menghasilkan konsep berdasarkan kriteria desain arsitektur ekologis, kemudian ditransformasikan menjadi desain Kawasan Wisata Lava Bantal Sleman. Hasil dari penelitian ini berupa perancangan Kawasan Wisata Lava Bantal Sleman dengan penerapan prinsip-prinsip arsitektur ekologis pada elemen rancang bangun yang meliputi optimalisasi pengolahan tapak, pengolahan lansekap dengan menekankan prinsip penghijauan, peruangan dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pengolahan bentuk massa bangunan melalui adaptasi morfologi alam dan lokalitas, konsep tampilan dan struktur dengan penggunaan material ekologis, serta pemilihan sistem utilitas yang efisien.


Full Text:

PDF

References


Bloomberg, M.R., & Burden, A.M. (2013). Coastal Climate Resilience: Urban Waterfront Adaptive Strategies. New York: NYC Planning Departement of City Planning City of New York.

Frick, Heinz, & Suskiyanto, F.X. (1998). Bambang. 1998. Dasar-Dasar Eko-Arsitektur.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Modul Metode Pengendalian Banjir: Pelatihan Pengendalian Banjir.

Kurnianto, B. (2020, September 15). Lava Bantal Berbah-Awal Mula Masa Kejayaan Gunung Api di Yogyakarta-Brany Kurniato, S.T., M.T. [Video]. Youtube, https://youtu.be/Uga0-_zympI

Pemerintah Kabupaten Sleman. (2015). Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Sleman Tahun 2015-2025. Retrieved from https://pariwisata.slemankab.go.id/2017/07/05/perda-sleman-no-11-tahun-2015-tentang-rencana-induk-pembangunan-kepariwisataan-daerah-tahun-2015-2025/

Pemerintah Kabupaten Sleman. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021. Retrieved from https://bappeda.slemankab.go.id/category/produk-bappeda/rpjmd

Wibowo, A. R. A., Setyaningsih, W., & Nugroho, P. S. (2020). Penerapan Arsitektur Ekologi Pada Rancang Bangun Wisata Edukasi di Taman Hutan Gunung Bromo Karanganyar. Senthong, 3(2).

Widyastuti, A. R. (2010). Pengembangan Pariwisata yang Berorientasi pada Pelestarian Fungsi Lingkungan. Jurnal Ekosains, 2(3), 69-82.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.