PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA HOTEL RESOR D KAWASAN DANAU TOBA

Abstract

Data yang diambil dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata bahwa sektor pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan sebagai penghasil devisa setiap tahun mulai dari 2015 sampai dengan 2019.Berdasarkan data peningkatan penghasilan devisa Indonesia dari sektor pariwisata tidak menutup kemungkinan sektor pariwisata Indonesia menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia mengungguli penghasilan devisa dari migas, batu bara dan kelapa sawit. Salah satu provinsi yang mengalami peningkatan adalah Provinsi Sumatera Utara dengan adanya penetapan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Perkembangan tersebut tidak diikuti dengan perkembangan jumlah layanan perhotelan dan akomodasi di Sumatera Utara berupa hotel resor. Masalah lain yang muncul adalah kurangnya media yang dapat digunakan untuk mengenalkan kebudayaan yang ada di sekitar Kawasan Danau Toba. Perancangan hotel resor memadukan unsur modern dan tradisional Batak Toba sebagai solusi desain permasalahan yang ada. Strategi yang digunakan adalah menerapkan prinsip arsitektur neo-vernakular dan arsitektur Toba, berupa pandangan kosmologi, pola peruangan Ruma Batak, ragam hias dan elemen pelengkap. Tahapan metode yang dilakukan adalah identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, sintesis data dan menghasilkan desain. Penerapan neo-vernakular diaplikasikan pada pola peruangan berdasarkan tingkat privasi, tampilan bangunan yang mencirikan Ruma Batak, seperti atap dan menggunakan ornamen khas ruma Batak.

Kata kunci: hotel resor, Danau Toba, Ruma Batak, neo-vernakular