PENERAPAN ARSITEKTUR HIBRID PADA BANGUNAN DERMAGA WISATA SUNGAI SERAYU DI KEDUNGUTER, BANYUMAS

Azizah Nurmalitasari, Pratiwi Anjar Sari, Titis Srimuda Pitana

Abstract


Dalam rangka mengembangkan Kota Lama Banyumas. Saat ini Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Banyumas (Bapedalitbang), tengah berupaya mengembangkan wisata Kota Lama Banyumas. Konsep yang diusung adalah Banyumas Kota Pusaka. Kekuatan wisata kota lama didukung oleh masyarakat yang diintegrasikan dengan alam, yakni keberadaan sungai Serayu yang mendukung pengembangan wisata. Paduan antara Sungai Serayu dan sejarah budaya di Kota Lama Banyumas akan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, konsep pengembangan kawasan wisata ini tidak ditemukan pada daerah lain di Indonesia. Dalam rangka mengintegrasikan program wisata susur Sungai Serayu , Kota Banyumas Lama memerlukan Dermaga Wisata sebagai sentral atau pusat transportasi air di Sungai Serayu. Didalam dermaga ini terdapat beberapa bangunan penunjang untuk menunjang fungsi dermaga sebagai dermaga utama di Sungai Serayu. Pada perancangan bangunan ini terdapat permasalahan arsitektur diantaranya: bentuk, tata massa, dan tampilan bangunan. Lokasi perancangan berada di Desa Kedunguter, maka dibutuhkan desain bangunan penguat citra kawasan sebagai sentra dermaga yang berada di pusat Kota Lama Banyumas. Arsitektur hibrid dipilih sebagai strategi desain untuk mewujudkan integrasi antara Kota Lama Banyumas dengan wisata masa kini. Konsep hibrid yang akan diusung adalah penggabungan antara Arsitektur Jawa dan Arsitektur Kontemporer. Penerapan Arsitektur Hibrid pada dermaga wisata Sungai Serayu bertujuan untuk me-modernkan bangunan dan kawasan dengan ciri khas bangunan di Kota Lama Banyumas yang telah ada. Pada perencanaan dan perancangan ini, arsitektur hibrid diterapkan pada aspek tampilan bangunan antara lain dengan memodifikasi bentuk atap, memakai ornamen khas arsitektur jawa serta kombinasi material modern dan tradisional.

 

Kata kunci: arsitektur hibrid, dermaga wisata, sungai serayu, kota lama banyumas


Full Text:

PDF

References


Hamzuri. (1985). Hamzuri, Rumah Tradisionil Jawa, Tanpa Tahun, Depdikbud, Proyek Pengembangan Permuseuman DKI Jakarta.

Hilberseimer, L. (1964). Hilberseimer,L Contemporary Architects 2. 1964.

Jencks, C. (1977). The Language of Postmodern Architecture. Jencks Charles, 1977,

Soeroto, M. (2013). Pustaka Budaya & Arsitektur Jawa. Myrtle Publishing .

Spreiregen, P. D. (1965). Spreiregen, Paul D. , 1965. The Architecture of Towns and Cities, McGraw Hill Book. McGraw Hill Book.

disporapar.jatengprov.go.id

https://www.hdesignideas.com,

https://budaya.jogjaprov.go.id,

https://www.arsitag.com

https://www.archify.com

https://www.archdaily.com


Refbacks

  • There are currently no refbacks.