PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU PADA DESAIN RUSUNAWA DI KABUPATEN PATI

Shofi Mandani, Avi Marlina, Ummul Mustaqimah

Abstract


Kabupaten Pati merupakan salah satu kota yang mengalami peningkatan jumlah penduduk, hal ini selaras dengan kenaikan jumlah tempat tinggal pada suatu daerah. Fenomena ini mengakibatkan kurangnya lahan yang tersedia dalam pembangunan hunian. Selain itu, dari segi ekonomi penduduk yang tidak mampu mendapatkan tempat tinggal, seringkali membangun pemukiman illegal seperti di daerah sempadan sungai, rel kereta api, atau tanah milik pemerintah sehingga perlu adanya penataan dan relokasi kawasan. Pada sisi lainnya, Kabupaten Pati berencana mengembangkan kawasan yang berbasis Green City. Kondisi ini memerlukan penyelesaian perancangan rusunawa dengan konsep pendekatan arsitektur hijau. Desain ini bertujuan merespon kebutuhan hunian yang fokus terhadap integrasi kondisi alam kedalam bangunan untuk menciptakan desain dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur hijau. Metode desain yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif terdiri dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan konsep desain. Penerapan prinsip arsitektur hijau pada rusunawa terdiri dari pengolahan tapak dengan memaksimalkan ruang terbuka hijau; peruangan memperhatikan kebutuhan pengguna dengan melengkapi fasilitas rusunawa; desain massa dan tampilan menciptakan bangunan hemat energi; penggunaan struktur panggung dengan levelling sebagai respon tapak rawan banjir; konservasi air dengan sistem zero run off; pengolahan sampah dengan sistem 3R; serta penggunaan panel surya untuk menghasilkan energi listrik alternatif.

 

Kata kunci: rumah susun, kepadatan penduduk, arsitektur hijau.


Full Text:

PDF

References


BPS. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. https://www.bps.go.id/

Christiani, C., Tedjo, P., & Martono, B. (2014). Analisis dampak kepadatan penduduk terhadap kualitas hidup masyarakat provinsi jawa tengah. Serat Acitya, 3(1), 102.

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33–54.

Hanugrapasca, A. P., Nathanael, C., Muchty, G. R., Iswati, T. Y., & Setyaningsih, W. (2020). PRINSIP ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN HUNIAN BERTINGKAT TINGGI STUDI KASUS PADA DESAIN APARTEMEN DI SUKOHARJO, JAWA TENGAH. Senthong, 3(2).

Harahap, F. R. (2013). Dampak urbanisasi bagi perkembangan kota di Indonesia.

Hariyanto, A. (2010). Strategi penanganan kawasan kumuh sebagai upaya menciptakan lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat (contoh kasus: kota Pangkalpinang). Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota UNISBA, 7(2), pp-11.

Kalianda, D., & Yohana, N. (2018). Strategi komunikasi dinas lingkungan hidup (dlh) dalam mengimplementasikan program green city di kota teluk kuantan kabupaten kuantan singingi. Riau University.

Kanzu, Z. (2020). PERANCANGAN RUMAH SUSUN TEJOKUSUMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU. universitas islam indonesia.

Muhammad, A. (2021). Bupati Haryanto Desak Reaktivasi Jalur KA Semarang-Rembang. Warthaphoto Net. https://wartaphoto.net/2021/04/09/bupati-haryanto-desak-reaktivasi-jalur-ka-semarang-rembang/

Nissa, D. P. K., Sumadyo, A., & Winarto, Y. (2022). PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONSEP AGRIKULTUR URBAN DI KOTA SURAKARTA. Senthong, 5(2).

Putri, D., Ageng Kinasti, M., & Lestari, E. (2018). PEMANFAATAN LIMBAH ABU SISA Pembakaran Sampah Non Organik Sebagai Material Pengganti Pasir Pada Bata Beton Pejal. Konstruksia, 10(1), 39–50.

Statistik, B. P. (2022). Kabupaten Pati Dalam Angka 2022.

Wahyuni, E., & Qomarun, Q. (2015). Identifikasi Lansekap Elemen Softscape dan Hardscape pada Taman Balekambang Solo. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 13(2), 114–124.

Zulfadli, A. (2018). Rumah Susun Sewa Pegawai dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Kabupaten Pangkep. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.