PENERAPAN PLACEMAKING RESTORATIF PADA KONSEP SHOPPING ARCADE DI KOTA LAMA SEMARANG

Naufal Alif Fadillah Akbar, Hardiyati Hardiyati, Anita Dianingrum

Abstract


Kota Lama Semarang merupakan cagar budaya yang dikembangkan untuk kegiatan ekonomi, budaya, serta pariwisata modern. Kota Lama memiliki potensi jumlah pengunjung tiap tahunnya yang memberi manfaat ekonomi di kota lama, tetapi belum memiliki sebuah sarana bagi masyarakat lokal untuk berjualan, ruang komunal, dan kental akan identitas kelokalan & kebudayaan sehingga membutuhkan wadah rekreasi jual beli terpadu yang dapat mewadahi pedagang & wisatawan. Oleh karena itu, pendekatan placemaking digunakan pada desain shopping arcade untuk membentuk bangunan yang memperkuat hubungan antara orang-orang dan tempat, serta memaksimalkan nilai dari sebuah tempat publik sebagai sebuah wadah wisata berbelanja (jual beli) yang terpadu dan mencerminkan identitas lokal. Dalam hal etika pembangunan Kota Lama Semarang, mewajibkan tampilan bangunan menyesuaikan gaya kolonial di sekitarnya. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penerapan pendekatan placemaking restoratif pada desain adalah metode deksriptif-kualitatif. Data diperoleh dari studi literatur dengan menerapkan 4 kriteria placemaking, yaitu sociability, access & linkage, uses & activities, comfort & image dengan konsep restorasi. Hasil berupa konsep kegiatan atraksi (daya tarik), Konsep 3 kegiatan utama, yaitu ekonomi, hiburan, dan edukasi, konsep walkable place bagi pengunjung & pemisahan jalur kendaraan, Konsep ruang terbuka (area hijau, dan konsep image (citra) bangunan dengan restorasi.

 

Kata kunci: shopping arcade, placemaking, restorasi


Full Text:

PDF

References


Asnanti, Maria Magdalena Dwi Puteri (2021). Penataan Wisatawan Ditengah Pandemi Covid 19 Oleh Badan Pengelolaan Kawasan Kota Lama (BPK2L) Di Kawasan Kota Lama. S1 Thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dovey, K., Downton, P., & Missingham, G, (Ed). (1985). Place and Placemaking. Melbourne: The Association for People and Physical Environment.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Rencana Tata Bangunan & Lingkungan Situs Kota Lama.

Project for Public Spaces. (2016). PLACEMAKING—What If We Built Our Cities around Places. Purnomo, H., Waani, J. O., & Wuisang, C. E. (2017). Gaya & Karakter Visual Arsitektur Kolonial Belanda

Di Kawasan Benteng Oranje Ternate. Media Matrasain, 14(1), 23-33.

Putri, S.M. & Agus T. (2011). Kehidupan Sosial Ekonomi Kawasan Kota Lama Semarang Tahun 2003- 2018. Avatara Vol. 10 NO. 3 Tahun 2021.

Putri, A. R., Pitana, T. S., & Mustaqimah, U. (2021). Pusat Kegiatan Warga (Civic Center) sebagai Upaya Revitalisasi Bekas Rumah Sakit Kadipolo dengan Pendekatan Placemaking di Surakarta. Senthong, 4(2).

Harani, A. R., Werdiningsih, H., & Falah, Y. N. (2015). Kajian Keaktifan kawasan kota lama Semarang berdasarkan aktifitas pengguna. Modul, 15(2), 157-163.

Syafriny, R., Tondobala, L., Waani, J. O., & Warouw, F. (2013). Place Making di Ruang Publik Tepi Laut Kota Manado. Media Matrasain, 10(1), 64-75.

Yuliati, D. (2019). Mengungkap Sejarah Kota Lama Semarang dan Pengembangannya Sebagai Asset Pariwisata Budaya. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 3(2), 157-171.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.