PENERAPAN PRINSIP HEALING ENVIRONMENT PADA PERANCANGAN WELLNESS CENTER DI SURAKARTA

Shofia Lubba Ardhani, Ahmad Farkhan, Agung Kumoro Wahyuwibowo

Abstract


Permasalahan mental di Indonesia terus mengalami peningkatan dan angka pravalensi gangguan jiwa mencapai persentase 20% dari total populasi. Kualitas penanganan mental dan pemahaman kesehatan jiwa yang tersedia belum dapat mengatasi hal itu dengan baik. Kota Surakarta berfungsi sebagai pusat utama eks Karesidenan Surakarta, di mana masyarakat dari wilayah-wilayah yang membentuk eks karesidenan tersebut melakukan kegiatan mereka, baik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun bekerja. Di Kota Surakarta penanganan kesehatan mental masih terpusat di RSJD Arif Zainudin dan membutuhkan wadah penanganan yang dapat menjadi preferensi dan pendukung untuk menangani permasalahan mental sedini mungkin. Healing environment menjadi pendekatan yang dipilih sebagai strategi untuk membantu proses penyembuhan pasien melalui lingkungan alam, indra, dan psikologis penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan prinsipprinsip healing environment yang dapat diterapkan pada perancangan Wellness Center. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu melalui tahapan identifikasi gagasan/masalah, pengumpulan data yang diperoleh dari studi literatur dan studi preseden, analisis data yang kemudian menghasilkan solusi berdasarkan prinsip healing environment. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tiga aspek konsep healing environment yang diwujudkan pada pengolahan site, penerapan bentuk massa bangunan, peruangan, dan zonasi. Konsep wellness center dengan pendekatan healing environment diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan wadah kesehatan mental yang berbeda sehingga masyarakat mau memulihkan masalah kejiwaannya.

Full Text:

PDF

References


Annida, H. 2021. Penerapan healing environment aspek alam pada rumah sakit khusus paru di

Semarang. Senthong Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur, 554-555.

Arifin, H. S., Munandar, A., Arifin, N. H., Pramukanto, Q., & Damayanti, V. 2008. Sampoerna Hijau

Kotaku Hijau. Jakarta: Sampoerna Hijau, 35-37.

Dijkstra, K. 2009. Understanding Healing Environments. Effects of Physical Environmental Stimuli on

Patients' Health and Well-Being, 14

Huda, Z. Z., Sunoko, K., & Cahyono, U. J. (2023). Penerapan Healing Environment pada Perancangan

Pusat Kesehatan Mental Remaja di Solo Baru. Senthong Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur,

Kurniawati, F. 2007. “Peran Healing Environment terhadap Proses Kesembuhan”. Mahasiswa Jurusan

Teknik Arsitektur. Yogyakarta

Kusumawardhani, S. P., Pradnya, D. S., & Triratma, B. 2022. Penerapan Healing Environment pada

Perancangan Pusat Rehabilitasi Perempuan Korban KDRT di Surkarta. Senthong Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Arsitektur, 109.

Munthe, D. C. 2021. Permasalahan Kesehatan di Indonesia. (R. S. Negeriku, Interviewer)

Murphy, J. 2008. The Healing Environment. Retrieved from https://www.depts.ttu.edu/architecture/.

Rachmawati, A. A. 2020. Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja. Retrieved from egsa ugm:

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/

Saputra, A. N. 2019. Perancangan Interior Wellness Center untuk Penderita Gangguan Psikis Ringan

dan Pemulihan. Maranatha Repository System.

Tandali, A. N. 2012. Arsitektur Berwawasan Perilaku (Behaviorisme). Jurnal Universitas Sam Ratulangi.

Ulrich, R. 2002. Health Benefits of Gardens in Hospitals. Texas: Texas A & M University


Refbacks

  • There are currently no refbacks.