RANCANGAN TAMAN DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT BAGI ANAK DENGAN ADIKSI GAWAI

Pelangi Desi Farhani, Musyawaroh Musyawaroh, Tri Joko Daryanto

Abstract


Kecanduan gawai pada anak-anak telah menjadi masalah yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak-anak. Untuk mengatasi masalah ini, konsep healing environment yang diterapkan dalam desain taman dapat menjadi pendukung yang efektif dalam penyembuhan anak dengan adiksi gawai. Healing environment mengacu pada pengaturan lingkungan yang memelihara fisik, intelektual dan sosial penggunanya. Dalam implementasinya diperlukan data mengenai teori healing environment, karakteristik anak dengan adiksi gawai serta taman dan elemennya. Data diperoleh melalui proses studi literatur dan observasi terlebih dahulu. Data yang diperoleh dikaji dan dianalisis sehingga diperoleh keputusan design. Dukungan penyembuhan diberikan melalui pembagian taman menjadi tiga jenis yaitu taman sensorik, taman komunitas dan taman vokasional. Taman sensorik menggunakan elemen alam dan desain seperti air mancur, tanaman sensorik dan sculpture untuk memberikan pengalaman sensorik yang positif pada anak. Taman komunitas membentuk ruang yang optimal untuk anak berinteraksi dengan dirinya dan orang di sekitarnya. Pengoptimalan ini diaplikasikan pada pengaturan kenyamanan suhu, tekstur, material dan visual taman sebagai kantong interaksi. Sedangkan taman vokasional memberikan keterampilan sehari-hari pada anak melalui alam. Keterampilan yang diberikan seperti bercocok tanam dan mengolah hasil panen. Kombinasi antara interaksi dengan alam, rangsangan sensorik, pengalaman sosial yang positif dan pengurangan paparan gawai dapat memulihkan efek yang ditimbulkan adiksi gawai. Sehingga tumbuh dan kembang anak kembali optimal.

 

Kata kunci: Rancangan Taman, Healing Environment, Anak dan Adiksi Gawai.


Full Text:

PDF

References


APA. (2020). What Is Addiction? Retrieved June 5, 2023, from https://www.psychiatry.org/patients-families/addiction/what-is-addiction

Engemann, K., Bøcker, C., Arge, L., Tsirogiannis, C., & Bo, P. (2019). Residential green space in childhood is associated with lower risk of psychiatric disorders from adolescence into adulthood. https://doi.org/10.1073/pnas.1807504116

Johnston, C., & Park, J. L. (2015). Interventions for Attention-Deficit Hyperactivity Disorder : A Year in Review, 38–45. https://doi.org/10.1007/s40474-014-0034-2

Knecht, M. L. (2010). Optimal Healing Environments.

Marlina, M. (2008). Gangguan Pemusatan Perlutian dan Hiperoktiuitns pada Anak. (Tim Editor UNP Press, Ed.) (1st ed.). Padang: UNP Press.

Nuswantari, A. sekar, Marlina, A., & Samsudi, S. (2021). Penerapan Konsep Ramah Anak pada Taman Pintar di Sukoharjo, 4(1), 330–339.

Tufail, M. W., Khan, R., & Saleem, M. (2015). A LINK BETWEEN INTERNET ADDICTION AND ATTENTION DEFICIT, 29(2), 71–80.

WHO. (2019). To grow up healthy, children need to sit less and play more. Retrieved July 5, 2023, from https://www.who.int/news/item/24-04-2019-to-grow-up-healthy-children-need-to-sit-less-and-play-more


Refbacks

  • There are currently no refbacks.