PENERAPAN PENDEKATAN REGIONALISME PADA KONSEP TAMPILAN PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA DI KOTA SURAKARTA
Abstract
Pusat seni dan budaya Jawa di Kota Surakarta memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk kegiatan apresiasi dan edukasi terhadap seni dan budaya Jawa yang berkembang di Kota Surakarta. Pendekatan yang digunakan pada pusat seni dan budaya Jawa di Kota Surakarta yaitu berupa pendekatan regionalisme. Pendekatan regionalisme diterapkan pada pusat seni dan budaya Jawa karena selaras dengan tujuan bangunan untuk tetap dapat melestarikan seni dan budaya Jawa yang ada di Surakarta. Tujuan penelitian yaitu untuk menambah wawasan masyarakat tentang penerapan pendekatan regionalisme pada tampilan pusat seni dan budaya jawa. Pendekatan regionalisme dapat memadukan antara gaya arsitektur tradisional dengan gaya arsitektur saat ini. Pendekatan regionalisme pada bangunan dapat menampilkan hasil senyawa antara gaya internasional dengan pola kultural dan teknologi modern dan tata nilai tradisi yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan tahapan identifikasi permasalahan, pengumpulan data primer dan sekunder, analisis data, dan sintesis data sehingga diperoleh konsep penerapan pendekatan regionalisme pada tampilan pusat seni dan budaya Jawa di Kota Surakarta. Hasil dari penelitian yaitu berupa penerapan pendekatan pada pusat seni dan budaya Jawa di Kota Surakarta melalui tampilan bangunan.
Kata kunci: Konsep Tampilan, Pusat Seni dan Budaya Jawa, Regionalisme, Surakarta.
Full Text:
PDFReferences
BPS Kota Surakarta. (2021). Kota Surakarta Dalam Angka 2021. Surakarta: BPS Kota Surakarta. Curtis, William. (1985). Regionalism in Architecture. Singapura: Concept Media.
Dinas Pariwisata Kota Surakarta Tahun 2020 tentang Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisatawan Kota Surakarta.
Dinas Pariwisata Kota Surakarta Tahun 2021 tentang Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisatawan Kota Surakarta.
Dinas Pariwisata Kota Surakarta Tahun 2022 tentang Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisatawan Kota Surakarta.
Iswanto, D. (2008). Aplikasi Ragam Hias Jawa Tradisional Pada Rumah Tinggal Baru. Enclosure: Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 7(2), p. 90-97. https://core.ac.uk/download/pdf/11719372.pdf .
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mulyani, Novi. (2016). Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.
Oktawati, A. E., & Sihabudidin, W. (2017). Adaptasi Gedung Museum Kota Makassar Terhadap Iklim Tropis Lembab. Teknik Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Ozkan, S. (1985)., “Regionalism within Modernism”, dalam Regionalisme in Architecture, editor. Pamadhi, H. (2010). Pendidikan Seni (Hakikat, Kurikulum Pendidikan Seni, Habitus Seni, dan
Pengajaran Seni untuk Anak). Yogyakarta: UNY Press.
Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 6 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026. Kota Surakarta, Indonesia : Pemerintah Kota Surakarta. Sekretariat Jenderal, Pusat Data dan Teknologi Informasi. (2020). Statistik Kebudayaan 2020.
Documentation. Pusat Data dan Teknologi Informasi, Jakarta.
Shobirin, A. (2019). Arsitektur Regionalisme: Penerapan Konsep Arsitektur Osing Pada Rancangan Hotel Konvensi Bintang 5 di Banyuwangi, 2(2), 604.
Syahrbanu. (2018). Arsitektur Regionalisme Pada Fasilitas Wisata Budaya Sebagai Pengembangan Desa Wisata Wirun Di Kabupaten Sukoharjo, 1(2), 338.
Sumardjo, J. (2006). Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press.
Wahyudi, F. & Susilowati, D. (2014). Kajian Pengaruh Penerapan Arsitektur Tropis Terhadap Kenyamanan Termal Pada Bangunan Publik Menggunakan Software Ecotech. Universitas Gunadarma.
Refbacks
- There are currently no refbacks.