IMPLEMENTASI ARSITEKTUR NEO-VERNAKULER PADA KONSEP GALERI SENI DAN BUDAYA PACITAN DI KABUPATEN PACITAN
Abstract
Kabupaten Pacitan merupakan kabupaten yang kaya akan seni dan budaya. Tercatat terdapat 1.786 seni dan budaya yang ada dan berkembang di Kabupaten Pacitan. Sayangnya seni dan budaya ini belum memiliki wadah untuk pelestarian dan pengembangan, sehingga diperlukan sebuah galeri seni dan budaya sebagai wadah untuk seni dan budaya ini. Galeri Seni & Budaya Pacitan memiliki tujuan untuk memperkenalkan, memamerkan, memberikan edukasi, serta melestraikan seni dan budaya lokal yang ada di Pacitan kepada masyarakat luas melalui kegiatan pameran, diskusi, seminar, performance art, workshop, pemutaran film/video, festival, serta melayani kegiatan riset seni & budaya. Untuk mencerminkan fungsi dari bangunan tersebut, maka digunakan pendekatan neo-vernakuler yang tidak hanya mengangkat arsitektur lokal namun juga mengkombinasikannya dengan arsitektur modern. Melalui pendekatan neo-vernakuler ini, diharapkan Galeri Seni & Budaya Pacitan ini tidak hanya dapat diterima oleh kalangan tua namun juga oleh generasi millenial dan gen z. Metode yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan tahapan berupa eksplorasi ide, pengumpulan data, serta analisis terkait dengan arsitektur neo-vernakuler. Hasil dari penelitian berupa perancangan Galeri Seni & Budaya Pacitan dengan penerapan kriteria dan konsep arsitektur neo-vernakuler yang diaplikasikan pada pengolahan tapak, massa bangunan, serta penggunaan material
Kata kunci: Galeri Seni dan Budaya, Neo-Vernakuler, Kabupaten Pacitan.
Full Text:
PDFReferences
Sayigh, Ali. (2019). Suistainable Vernacular Architecture, Innovative Renewable Energy. Heidelberg : Springer.
Ervianto, W. I., Soemardi, B. W., & Abduh, M. (2012). Kajian Reuse Material Bangunan Dalam Konsep Sustainable Construction Di Indonesia. Jurnal Teknik Sipil, 12 (1).
Fajrine, G., Purnomo, A. B., & Juwana, J.S. (2017) Juwana. Penerapan Konsep Arsitektur NoeVernakular pada Stasiun Pasar Minggu. Seminar Nasional Cendekiawan ke-3. Jakarta : Universitas Trisakti Harris, Cyril. (2005). Dictionary of Architecture and Construction. United States of America: Mc Graw
Hill Book Company.
Jencks, Charles. (1977). The Language of Post Modern Architecture. New York : Rizzoli International Publications Inc.
Kartono, J. Lukino. (2005). Konsep Ruang Tradisional Jawa dalam Konteks Budaya. Dimensi Interior Vol.3, No. 2.
Keputusan Bupati Pacitan No 188.45/726/KPTS/408.12/201 Tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Pacitan. Kabupaten Pacitan, Indonesia : Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Nugroho, H. (2018). Desain Interiior Vulcan Gaming Café dengan Tema Futuristik Kontemporer.
Surabaya :Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Pamadhi, Hajar. (2010). Seni Keterampilan Anak. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan nomor 10 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kabupaten Pacitan tahun 2021-2026. Kabupaten Pacitan, Indonesia : Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Prasetyo, I, & Natalia, D. A. R. (2020). Pendekatan Neo-Vernakuler pada Perancangan Taman Budaya Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Sinektika, Vol. 16, No 2.
Setiadi, Elly M. (2006). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tjahjono, G. (1989). Cosmos, Center and Duality in Javanese Architectural Tradition:The Symbolic dimensions of house shapes in Kotagede and surroundings. Berkeley: University of California, Disertasi.
Refbacks
- There are currently no refbacks.