PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT PADA PUSAT REHABILITASI ANAK KORBAN KEKERASAN DI SEMARANG, JAWA TENGAH
Abstract
Isu kekerasan terhadap anak dapat mengakibatkan trauma psikologis yang mempengaruhi fungsi sosial anak di masa yang akan datang sehingga perlu untuk segera dipulihkan. Di Indonesia kasus kekerasan terhadap anak semakin meningkat. Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi salah satu lokasi dengan fenomena tertinggi kasus kekerasan anak. Sebagai upaya pemulihan trauma psikologis, maka diperlukan wadah layanan pemulihan psikologis sehingga anak dapat dan kembali ke dalam kehidupan sosial masyarakat. Fasilitas Layanan pemulihan memerlukan lingkungan yang mendukung proses pemulihan psikologis anak, sehingga pendekatan Healing Environment diterapkan untuk menciptakan lingkungan fisik fasilitas kesehatan yang dapat mempercepat pemulihan dan proses adaptasi pasien dari kondisi kronis dengan melibatkan efek psikologis pasien di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penerapan pendekatan healing environment yang tepat pada bangunan pusat rehabilitasi anak korban kekerasan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui proses identifikasi masalah, eksplorasi dan pengolahan data studi literatur dan preseden, serta analisis untuk mendapatkan solusi dengan menerapkan 3 kriteria prinsip healing environment yaitu sense sensitive design, emotional mapping, dan the design prescription. Hasil yang diperoleh berupa penerapan konsep 3 kriteria healing environment melalui pengolahan tapak, pengolahan bentuk, penataan ruang dan aktivitas, serta tampilan pada pusat rehabilitasi.
Kata kunci: pusat rehabilitasi, kekerasan, anak, healing environment, Semarang.
Full Text:
PDFReferences
American Psychiatric Association. (2019). American psychiatric association.
Aminova, D. A., Arifin, M. Z., & Zulfiani, D. (2019). STUDI PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN OLEH PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) KOTA SAMARINDA.
Alimi, R., & Nurwati, N. (2021). Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1), 20-27.
Dijkstra, K., Pieterse, M., & Pruyn, A. (2006). Physical environmental stimuli that turn healthcare facilities into healing environments through psychologically mediated effects: systematic review. Journal of advanced nursing, 56(2), 166-181.
Fricke, O. P., Halswick, D., Längler, A., & Martin, D. D. (2018). Healing architecture for sick kids. Zeitschrift für Kinder-und Jugendpsychiatrie und Psychotherapie.
Soewito, F. (2019). Latihan Penguatan pada Rehabilitasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik: Proses Sistemik dan Biomolekuler. Journal Of The Indonesian Medical Association, 69(6), 241-248.
George, S. Z., Fritz, J. M., Silfies, S. P., Schneider, M. J., Beneciuk, J. M., Lentz, T. A., ... & Vining, R. (2021). Interventions for the management of acute and chronic low back pain: revision 2021: clinical practice guidelines linked to the international classification of functioning, disability and health from the academy of orthopaedic physical therapy of the American Physical Therapy Association. Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, 51(11), CPG1-CPG60.
Gerber, M. R. (Ed.). (2019). Trauma-informed healthcare approaches: a guide for primary care. Springer.
Kee, S. H. (2019). A Study on the Tensional Relationship between Form and Function in a Building Constituted by Random Arrangement of Elements-Focused on the analysis of Sou Fujimoto's Children's Center for Psychiatric Rehabilitation. Journal of the Architectural Institute of Korea Planning & Design, 35(8), 35-46.
Liyanto, G. D. A., & NUFFIDA, N. E. (2017). Fasilitas Rehabilitasi Anak Korban Kekerasan Surabaya (Doctoral dissertation, Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Mazuch, R., & Stephen, R. (2005). Creating healing environments: Humanistic architecture and therapeutic design. journal of public mental health, 4(4), 48-52.
MONTAGUE, K. N., & SHARROW, R. F. (2008). CREATING A. Putting Patients First: Best Practices in Patient-Centered Care, 33, 151.
Putri, F. H. D., & Kharismawan, R. (2022). Pendekatan Healing Environment pada Fasilitas Pemulihan Anak Korban Kekerasan. Jurnal Sains dan Seni ITS, 10(2), G47-G52.
Rohmah, N. (2018). Terapi bermain. LPPM Universitas Muhammadiyah Jember.
Shukor, S. F. A., Stigsdotter, U. K., & Nilsson, K. (2012). A review of design recommendations for outdoor areas at healthcare facilities. Journal of Therapeutic Horticulture, 22(2), 32-47.
Supartini, Y. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: Egc, 212.
UNICEF. (2020). UNICEF humanitarian action for children 2021: Overview.
Veterans Affairs, D., of Construction, O., Management, F., & Standards Service, F. (2021). Design Guide for Inpatient Mental Health & Residential Rehabilitation Treatment Program Facilities. January.
Wulandari, E. M., & Kharismawan, R. (2021). Pusat rehabilitasi korban kekerasan seksual dengan konsep healing environment. Jurnal Sains dan Seni ITS, 9(2), G70-G75.
Refbacks
- There are currently no refbacks.