PENERAPAN HEALTHY BUILDING PADA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DI JAKARTA UTARA

Atifa Hasanah, Dyah S Pradnya Paramita, Amin Sumadyo

Abstract


DKI Jakarta merupakan pusat ekonomi dan bisnis Indonesia. Perputaran ekonomi Indonesia saat ini lebih dari 50 persen terletak di Jakarta. Saat ini, tercatat ada 1.628 perusahaan manufaktur skala besar dan menengah di DKI Jakarta, di mana 439 perusahaan berada di Jakarta Utara (BPS DKI Jakarta). Banyaknya jumlah perusahaan di Jakarta Utara, maka kebutuhan akan ruang kantor juga meningkat. Kesuksesan perusahaan dipengaruhi oleh konsistensi kinerja dan produktivitas dari pekerjanya. Terdapat fenomena Sick Building Syndrome yang terjadi pada sebagian pekerja di dalam gedung. Gejalanya bermacam-macam seperti batuk, sakit  kepala, dan mata kunang-kunang. Sick Building Syndrome terjadi kaitannya dengan lamanya waktu kerja di dalam ruang tertutup yang melebihi jam kerja (8 jam/hari). Pentingnya menjaga kesehatan fisik maupun psikologis pekerja menjadi alasan perlunya penerapan Healthy Building pada perancangan kantor sewa. Persyaratan kesehatan bangunan gedung meliputi persyaratan sistem penghawaan, pencahayaan, dan penggunaan bahan bangunan gedung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari pengidentifikasian isu dan permasalahan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan konsep desain. Hasil dari penelitian ini berupa penerapan prinsip Healthy Building pada pengolahan tapak, pengolahan bentuk massa, dan material bangunan yang digunakan. Tujuan dari penerapan Healthy Building ini adalah menciptakan kenyamanan dan memperhatikan kesehatan fisik maupun psikologis dari penggunanya.

 

Kata kunci: Kantor Sewa, Healthy Building, Sick Building Syndrome, Lingkungan, Jakarta Utara.


Full Text:

PDF

References


A. Norhidayaha, Lee Chia-Kuanga, M.K. Azharb, S. Nurulwahidab. (2012). Indoor Air Quality and Sick Building Syndrome in Three Selected Buildings. Procedia Engineering, 53, 93-98.

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2021). Diakses pada 13 Mei 2023 darihttps://jakarta.bps.go.id/indicator/9/226/1/jumlah-perusahaan-tenaga-kerja-investasi- dan-nilai-produksi-pada-industri-besar-dan-sedang-menurut-kabupaten-kota.html

Poerwanto, Djoko. (2021). Jakarta Sesak Dalam Kepadatan. Diakses pada 30 Mei 2023 dari https://www.merdeka.com/khas/jakarta-sesak-dalam-kepadatan.html

Ginanjar, Anggi. (2022). Sick Building Syndrome. Kementerian Kesehatan, 21(12). Diakses 13 Mei 2023 dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1968/sick-building-syndrome

Mackenzie. (2020). Mackenzie COVID-19 Guide Design. Mackenzie Engineering.

Manual Desain Bangunan Sehat. (2016). Diakses pada 25 Maret 2023 dari https://multisite.itb.ac.id/prodi-arsitektur-fix/wp-content/uploads/sites/162/2016/08/Modul- Bangunan-sehat-with-cover.pdf

Ray Deddy Azmi, Tri Wibowo C., & Mira Sophia Lubis. (2013). STUDI TENTANG PERANCANGAN KANTOR SEWA DI KOTA PONTIANAK. JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN, 13(2), 227-238.

Rini, Iskandar. (2007). KAJIAN SICK BUILDING SYNDROME (Studi Kasus: Sick Building Syndrome pada Gedung “X” di Jakarta). Jurnal Teknik Sipil, 3(2), 103-203.

Rizqiyah, Haula dan Putri, Minerva Nadia. (2018). Faktor Risiko Sick Building Syndrome. J Agromedicine Unila, 5(2), 638-643.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.