KAJIAN PRINSIP LABORATORIUM DALAM ARSITEKTUR PADA LABORATORIUM ENERGI BARU DAN TERBARUKAN UNS DI KARANGANYAR

Adesti Ulfatunnisa, Mohamad Muqoffa, Fauzan Ali Ikhsan

Abstract


Saat ini Indonesia sedang dalam usaha menuju transisi energi. Isu tersebut menarik perhatian masyarakat global karena berkaitan dengan upaya menyelamatkan bumi dan menjaga kelangsungan ekosistem makhluk hidup. Pada pertemuan G20 di Bali tahun 2022, isu transisi energi menjadi salah satu isu prioritas mengingat adanya indikasi kembali naiknya emisi gas CO2 pada 2021 pada tingkat yang lebih tinggi dibanding sebelum pandemi Covid-19. Transisi energi merupakan proses merubah penggunaan sumber energi fosil yang tidak ramah lingkungan menjadi penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) yang bersih dan ramah lingkungan. Laboratorium Energi Baru dan Terbarukan UNS di Karanganyar merupakan laboratorium pendidikan untuk penelitian dan pengembangan EBT sebagai bentuk partisipasi dalam usaha Indonesia menuju transisi energi.  

Oleh karena itu, diperlukan adanya kajian prinsip laboratorium dalam arsitektur agar menghasilkan desain laboratorium yang efisien. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif melalui kajian pustaka terkait serta interview kepada akademisi Universitas Negeri Sebelas Maret. Hasil dari penelitian ini berupa kriteria desain ruang Laboratorium Energi Baru dan Terbarukan UNS di Karanganyar.

 

Kata kunci: Transisi Energi, Laboratorium, Energi Baru dan Terbarukan.

 


Full Text:

PDF

References


As’ari, R. (2022). Laboratorium Lapangan Pendidikan Geografi. Media Sains Indonesia.

Bocca, R., & Ashraf, M. (2022). Fostering Effective Energy Transition. World Economic Forum & Accenture.

Damastuti, A. P. (1997). Pembangkit Listrik Tenaga Microhidro. ELSPPAT.

Diberardinis, L., Baum, J., First, M., Gatwood, G., & Seth, A. (2013). Guidlines for Laboratory Design : Health, Safety, and Environmental Considerations (4th ed.). WILEY.

D’Orazio, P. (2022). Mapping the emergence and diffusion of climate-related financial policies: Evidence from a cluster analysis on G20 countries. International Economics, 169, 135–147. https://doi.org/10.1016/J.INTECO.2021.11.005

Jolla, L. (2016). Conservation Management Plan: Salk Institute for Biological Studies.

Kunnti, A., & Astuti, A. (2014). Pengaruh Kondisi Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 11 Semarang. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan Teknologi FMIPA Universitas Muhammadiyah Semarang.

Mcdonough, W. (2010). Sustainable Design of Research Laboratories P L A N N I N G, D E S I G N , A N D O P E R AT I O N with a foreword by.

Pakpahan, A. (2023, March 27). Menuju Transisi Energi Bersih. Opini Pikiran Rakyat.

Pertamina. (2020). Transisi Energi. Pertamina.

Prunel, B., Crenes, M., Bchini, Q., & Hafner, M. (2022). Global energy and climate trend 2022: The post pandemic rebound. Enerdata.

Silitonga, S, A., & Ibrahim, H. (2020). Buku Ajar Energi Baru & Terbarukan. CV Budi Utama.

Soerawidjaja, T. H. (2010, December 17). Energi terbarukan berbasis nonpangan cukup layak untuk dikembangkan di Indonesia karena berbagai alasan penting yaitu pertama, energi ini tidak akan menimbulkan konflik dengan sektor pangan, . Lokakarya Gasifikasi Biomassa.

Van Geet, O. (2010). Laboratories for the 21st Century: Case Studies; National Renewable Energy Laboratory, Science and Technology Facility, Golden, Colorado (Brochure). https://doi.org/10.2172/977307

Wardhana, A. R., & Ma’rifatullah, W. (2020). Transisi Indonesia Menuju Energi Terbarukan. 38, 269–283.

Watch, D. (2002). Building Type Basics for Research Laboratories.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.