KRITERIA DESAIN PADA RUANG TERAPI SENI BAGI PASIEN GANGGUAN MENTAL

Salsabila Nathania Trisaktiaji, Mohamad Muqoffa, Fauzan Ali Ikhsan

Abstract


Tingkat masalah psikologis masyarakat di Indonesia tergolong tinggi dan terus meningkat. Gangguan mental menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Semakin kompleksnya permasalahan dan faktor yang melatarbelakangi seseorang mengalami gangguan mental dari ringan akan meningkat menjadi gangguan mental berat dan dapat menyebabkan penyakit fisik. Dalam pemulihannya, penderita gangguan mental dapat melakukan berbagai tindakan rehabilitasi, salah satunya dengan metode terapi seni. Beberapa penelitian menyoroti pentingnya praktik seni dalam kebahagiaan psikologis pasien terapi seni. Oleh karena itu, diperlukan sebuah fasilitas tempat untuk dapat membantu pasien dalam menganalisis emosi/gangguan mental hingga proses penyembuhan melalui media terapi seni. Fasilitas ini harus dapat mendukung proses penyembuhan gangguan mental, salah satunya dari segi arsitektural bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kriteria desain yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mendesain fasilitas terapi seni. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu identifikasi isu dan persoalan, pengumpulan data berupa studi literatur dan studi preseden yang selanjutnya dianalisis untuk menyusun kriteria desain yang bisa diterapkan pada desain arsitektural. Hasil penelitian ini berupa kriteria desain dari ruang terapi seni yang terbagi menjadi kriteria peruangan dan kriteria tampilan sebagai faktor pendukung proses penyembuhan pada pasien gangguan mental.

 

 


Full Text:

PDF

References


Aldrian. (2021). Pentingnya Melakukan Skrining Awal Kesehatan Mental. Diakses 26 Juli 2023 dari https://www.alodokter.com/pentingnya-melakukan-skrining-awal-kesehatan-mental

Case & Dalley. (2014, 11 Januari). The art therapy room from: The Handbook of Art Therapy.

Ganim, Barbara. (1999). Art and Healing: Using Expressive Art To Heal Your Body, Mind, and Spirit.

Hong Kong Association of Art Therapies. (2017). WORK OF ART THERAPY. Diakses 25 Juli 2023 dari https://www.hkaat.org/index.php/en/art-therapy/work-of-art-therapy

Makarim. (2020). Gangguan Kesehatan Mental yang Berbahaya Jika Tidak Diatasi. Diakses 25 Juli 2023 dari

https://www.halodoc.com/artikel/gangguan-kesehatan-mental-yang-berbahaya-jika-tidak-

diatasi

Malchiodi, C. A. (2003). Expressive Arts Therapy and Multimodal Approaches. In C. A. Malchiodi (Ed.), Handbook of Art Therapy. New York and London: The Guilford Press.

Nabilah, A., Farkhan, A., & H., Nurul. (2019). PENERAPAN TAMAN ISLAMI SEBAGAI SOLUSI DESAIN LINGKUNGAN PENYEMBUHAN LUAR PADA PERANCANGAN TAMAN REHABILITASI RUMAH SAKIT

JIWA. Jurnal senThong. Vol.2 No.2

Ni’matus Sholihah, I. (2017). Kajian teoritis penggunaan art therapy dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMK. Yogyakarta: IBKS Publishing.

PDSKJI. (2022). Masalah Psikologis 2 Tahun Pandemi COVID-19 di Indonesia.

Triaz, G., & Hadiwono, A. (2019). RUANG PENYEMBUHAN DENGAN SENI RUPA. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(1), 516. https://doi.org/10.24912/stupa.v1i1.3812 geri


Refbacks

  • There are currently no refbacks.