PANTI TRESNA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI SURAKARTA

Abstract

Manusia memiliki hakikat untuk menua dan bertambah umur. Lansia, yang telah mencapai usia 60
tahun, menghadapi penurunan fisik dan mental. Sementara itu, Indonesia menghadapi peningkatan Jumlah dan
proporsi lansia saat ini sekitar 10.48% dari penduduk indonesia. Di Surakarta pertumbuhan populasi lansia
mencapai peningkatan sebesar 2.3% pada tahun 2022 dan 4.23% pada tahun 2023. Penuaan perlu menjadi fokus
perhatian pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa lansia memiliki akses terhadap perawatan
yang layak, nyaman, dan mendukung. Untuk mencapai objektif ini, konsep arsitektur perilaku diterapkan dengan
tujuan mempelajari perilaku dan kebutuhan lansia. Panti Tresna bertujuan untuk mewadahi kegiatan,
kebiasaan, kebutuhan, dan preferensi lansia dengan fasilitas seperti panti jompo, taman lansia, klinik kesehatan,
activity center, dan dukungan lainnya. Metode yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif yang dimulai dengan
identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan perumusan konsep. Hasil penelitian mencakup
konsep perunagan yang mendukung independensi dan meningkatkan kognisi lansia, konsep tapak yang
mengakomodasi kegiatan lansia secara aman, konsep bentuk dan tampilan dengan pertimbangan kondisi fisik
dan psikis lansia, dan konsep struktur dan utilitas dengan penyesuaian faktor fisik dan aspek fisiologis lansia.