STRATEGI PENATAAN LAHAN PASCA TAMBANG SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

Muhammad Maulana Irfani Husadawan, Made Suastika

Abstract


Indonesia telah menjadi lokasi yang strategis untuk kegiatan pertambangan sejak zaman kolonial hingga saat ini, berkat kekayaan alamnya yang melimpah. sektor pertambangan memegang peran sentral dalam perekonomian nasional. Sektor pertambangan juga memberikan dampak yang signifikan dan berperan sebagai penggerak utama dalam pembangunan nasional. Dibalik perannya di Indonesia, sektor tambang memiliki dampak yang negatif bagi lingkungan apabila tidak di perbaiki dengan baik. Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, Pengelompokan bahan galian dibagi menjadi tiga golongan, contohnya seperti di daerah Ngargoyoso Karanganyar, di Ngargoyoso terdapat aktivitas penambangan golongan C berupa galian tanah dan batu gunung. Aktivitas tambang tersebut menjadi kontras di Ngargoyoso Karanganyar yang merupakan area wisata, dan tambang tersebut juga menciptakan dampak yang cukup serius bagi lingkungan. Sebagai respon terhadap permasalahan ini, langkah strategis yang diambil adalah menginisiasi pembangunan kawasan wisata berbasis alam. Perencanaan Agrowisata dapat diciptakan untuk meminimalkan dampak yang muncul karena kegiatan penambangan. Tahapan perencanaan meliputi identifikasi dan analisis potensi yang dapat dikembangkan, analisis secara umum terhadap kondisi tanah pasca tambang, dan yang terakhir pengembangan strategi yang mencakup perancangan konsep agrowisata. Dengan demikian, pengolahan lahan pasca tambang sebagai kawasan agrowisata diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang ada dan mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh aktivitas tambang.

Kata kunci: Tambang, Ngargoyoso, Agrowisata.


Full Text:

PDF

References


Kundu, N.K., dan Ghose, M.K. 1997. Soil profile Characteristic in Rajmahal Coalfield area. Indian Journal

of Soil and Water Conservation 25 (1), 28-32.

Pratama, M. R., & Surur, F. (2021). Pengaruh Aktivitas Tambang galian C Terhadap Perubahan

Lingkungan Fisik di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. JURNAL SAINS TEKNOLOGI &

LINGKUNGAN, 7(1), 13–23. https://doi.org/10.29303/jstl.v7i1.200

Karyono, Tri Harso. 2010. Green Architecture Pengantar Perumahan Arsitektur Hijau di Indonesia. PT

Rajagrafindo Persada: Jakarta

Tirtawinata, M., R dan Fachruddin, L. (1996). Daya Tarik dan Pengelolaan Agrowisata. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Pinata. 2002. Prinsip-prinsip Agrowisata. Wood. 2000.

Salim. (2007). Hukum Pertambangan di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Pendit, S. Nyoman. (1999). Wisata Konvensi, Potensi Gede Bisnis Besar. Jakarta. : PT. Gramedia

Pustaka.

Sudarwani, M. Maria. (2012). Penerapan Green Architecture dan Green Building sebagai

UpayaPencapaian Sustainable Architecture – Universitas Padjajaran, 1-19.

Brenda & Robert Vale (1991). Green Architecture Design for Sustainable Future. London : Thames &

Hudson.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.