PENERAPAN PRINSIP BEHAVIOR SETTING DALAM UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA REDESAIN KAWASAN GEDUNG LAMA RUMAH SUSUN ANGKEJAYA

Bagas Trio Wahyu Saputra, Untung Joko Cahyono

Abstract


Rumah Susun Angkejaya terletak di permukiman padat penduduk Kecamatan Tambora. Dengan usia lebih dari 30 tahun, gedung lama yang tidak direvitalisasi pemerintah menciptakan berbagai permasalahan. Performa bangunan menurun dan tidak dapat lagi berfungsi sebagai fasilitas yang mewadahi dari segala aspek kebutuhan hunian dan aktivitas. Peremajaan kawasan ini berfokus pada penerapan prinsip behavior setting dengan orientasi untuk meningkatkan interaksi sosial pada kawasan gedung lama Rumah Susun Angkejaya dengan pertimbangan evaluasi purna huni (EPH), Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/M/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun, dan prinsip behavior setting menjadi bagian dalam kontribusi meningkatkan kualitas hunian dari aspek fasilitas. Metode yang digunakan dalam redesain ini, yaitu berupa pengumpulan data observasi, wawancara, analisis evaluasi purna huni, dan pengamatan perilaku pengguna sebagai acuan dalam analisis penerapan desain bangunan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dihasilkan rancangan desain kawasan Rumah Susun Angkejaya yang diwujudkan dalam mewadahi aktivitas penghuni dalam bentuk ruang berkumpul dan berinteraksi, pencegahan persepsi terhadap ruang mati/dead zone, fleksibilitas unit hunian, serta massa dan tampilan bangunan guna mewadahi seluruh aktivitas dan akebiasaan penghuni rumah susun tanpa menciptakan persepsi asing terhadap lingkungan baru.

 

Full Text:

PDF

References


Adisasmita, R. (2010). Pembangunan Kota Optimum Efisien dan Mandiri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisurya, S. I. (2016). KAJIAN BESARAN RUANG PADA UNIT RUMAH SUSUN DI JAKARTA, Studi Kasus: Rusun Tebet, Rusun Tanah Abang dan RUSUNA Kalibata. Jurnal Dimensi Seni Rupa Dan Desain, 13(1), 93–112. https://doi.org/10.25105/dim.v13i1.1781

Marcella, J. (2004). Ebook Arsitek Unpand - Arsitektur & Perilaku Manusia Oleh Joyce Marcella. Grasindo.

Pigawati, R. N. B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Pemukiman Kumuh Di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4(2), 267–281.

PUPR, K. (2018). Tren Rumah Susun Tinggi. Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. https://perumahan.pu.go.id/source/MajalahMaisona/PDF/maisona8.pdf

Rumimper, J. (2018). Hubungan Kecenderungan Tinggal Dengan Kecukupan Hunian, Kepuasan Dan Kemampuan Penghuni Rusuna (Studi Kasus Rusuna Tambora). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 448. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i2.1466

Winandari, M. I. R., Iskandar, J., Gandarum, D. N., & Handjajanti, S. (2020). Percontohan Ruang Komunal Di Rumah Susun Tambora, Jakarta Barat. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera, 1, 1–13. https://doi.org/10.25105/juara.v1i1.5909


Refbacks

  • There are currently no refbacks.