MUSEUM BENDA CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN SLEMAN
Abstract
Museum benda cagar budaya merupakan salah satu bentuk wadah pelestarian warisan budaya yang penting bagi suatu daerah. Kabupaten Sleman sebagai salah satu daerah yang memiliki aset benda cagar budaya yang melimpah, membutuhkan sebuah museum benda cagar budaya sebagai sarana untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan cagar budaya kepada masyarakat. Karya tulis ini membahas tentang perancangan Museum benda cagar budaya di Kabupaten Sleman. Tujuan perancangan museum sebagai tempat perlindungan, wadah pelestarian dan mengenalkan peninggalan benda cagar budaya. Museum tidak hanya sebagai wadah perlindungan benda cagar budaya, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian yang memungkinkan masyarakat untuk menghargai dan mengeksplorasi warisan budayanya dengan mendalam dan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dimulai dari tahap identifikasi isu dan permasalahan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap perumusan konsep. Aksesibilitas masuk pengunjung dan pengelola dibedakan dengan memperhatikan analisis tapak dan kebutuhan ruang pengguna. Museum Benda Cagar Budaya terdiri dari 6 zona penempatan setiap zona mempertimbangkan alur sirkulasi pengunjung serta kebutuhan fungsionalnya. Perancangan bentuk massa bangunan museum dengan mempertimbangkan bentuk tapak dan representasi budaya arsitektur jawa dan adaptasi bentuk candi prambanan dengan mempertimbangkan keamanan koleksi. Bangunan dirancang dengan ketinggian satu hingga dua lantai, dengan pemilihan struktur mempertimbang lebar bangunan dan beban bangunan. Pemilihan jenis utilitas mempertimbangkan kebutuhan bangunan dan luas tapak. Untuk menjamin keamanan bangunan terdapat utilitas penunjang seperti cctv dan sistem proteksi pemadam kebakaran.
Full Text:
PDFReferences
Herwindo, R. P. (2010). Candi Prambanan dan Candi Sewu dalam perspektif arsitektur.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Wibowo, H. J., & Murniatno, G. (1998). Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktorat
Jenderal Kebudayaan.
Yuliani, W. (2018). Metode penelitian deskriptif kualitatif dalam perspektif bimbingan dan konseling.
Quanta, 2(2), 83–91.
Refbacks
- There are currently no refbacks.