PENERAPAN KONSEP WISATA AKTIF DAN PASIF PADA PERANCANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA KREATIF DI DESA CONTO WONOGIRI
Abstract
Desa Conto, berada di Kecamatan Bulukerto merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonogiri yang memiliki potensi alam pegunungan dan kebudayaan yang masih dijaga. Sebagai desa wisata, Desa Conto berpeluang besar menjadi wisata pilihan terutama wisata alam dan budayanya. Saat ini wisata di Desa Conto berfokus pada wisata alamnya, padahal budaya juga menjadi salah satu hal penting yang harus dilestarikan dan dikenalkan secara luas. Sehingga penelitian ini bertujuan agar Desa Conto sebagai Desa Wisata dapat memberikan wisata budaya yang kreatif dimana wisatawan dapat berperan, baik secara aktif dengan turut serta dalam kegiatan budaya maupun secara pasif dengan menikmati kegiatan budaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif, yaitu dengan pendeskripsian secara rinci dan mendalam melalui observasi partisipatif, analisis dan studi. Metode ini terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan terakhir tahap perumusan konsep desain. Hasil desain Kawasan wisata berupa fasilitas yang menunjang kegiatan wisata aktif dan pasif yaitu ruang workshop interaktif, amphiteater, galeri, plaza, serta fasilitas pendukung seperti restoran, dan cottage untuk penginapan. Penerapan konsep wisata aktif dan pasif meliputi pengaplikasian pada aspek kegiatan wisata dan aspek arsitektural seperti olah tapak yang memperhatikan kondisi eksisting, olah massa yang menggambarkan lokalitas, peruangan yang melibatkan unsur lokal dengan kegiatan wisata, dan struktur bermaterial alami yang ditemukan disekitar tapak. Dengan penggunaan kayu dan bambu, setiap massa menjadi narasi visual yang memperkuat identitas budaya. Konsep desain bertujuan menciptakan wadah fungsional yang bersatu dengan keindahan lokal dan kesadaran akan keberlanjutan.
Kata kunci: wisata budaya, wisata kreatif, wisata aktif dan pasif, Desa Conto.
Full Text:
PDFReferences
Ardiani, Y. M. (2015). Sustainable Architecture: Arsitektur Berkelanjutan. Jakarta: Erlangga
Fidiani, UF, Marlina, A, & Nirawati, MA (2021). Penerapan Konsep Wisata Kreatif Pada Rancang Bangun
Pusat Kerajinan Tangan Di Salatiga. Senthong, jurnal.ft.uns.ac.id
Hasanah, R (2019). Kearifan lokal sebagai daya tarik wisata budaya di Desa Sade Kabupaten Lombok
Tengah. DESKOVI: Art and Design Journal, e-journal.umaha.ac.id
Kurniawan, RA, & Pamungkas, LS (2020). Penerapan Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable
Architecture) Pada Perancangan Taman Budaya Di Kabupaten Sleman. Jurnal Arsitektur GRID,
ejournal.unsa.ac.id
Plog. S. C. 1972. “Why Destination Areas Rise and Fallin Popularity”. Cornell Hotel and Restaurant
Association Quarterly 14 (3): 13-16.
Satrayuda, G. S. (2010). Handout Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan
dan Pengelolaan Resort and Leisure.
Sugiama, AG (2014). Kerangka Kerja Konseptual Pengembangan Aset Desa Wisata. Proceedings SNEB
Suprobowati, D, Sugiharto, M, & ... (2022). Strategi Pengembangan Desa Wisata Kreatif Berbasis
Masyarakat Kearifan Lokal Hendrosari Gresik. … Manajemen Publik Dan …,
ejournal.unitomo.ac.id
UNESCO. (2006). Towards Sustainable Strategies for Creative Tourism. Retrieved from Santa Fe:
Utami, NR, & Rahadian, WR (2023). Wisata Perdesaan Berbasis Kebudayaan Masyarakat Desa
Lamajang. GARUDA (Global Research …, journal.prasetiyamulya.ac.id,
Refbacks
- There are currently no refbacks.