PENGEMBANGAN KAWASAN WATERFRONT ISTANA AL MUKARRAMMAH DI SINTANG, KALIMANTAN BARAT

Florentina Julisa Friska Cristiani, Fauzan Ali Ikhsan

Abstract


Kalimantan Barat dikenal dengan julukan "seribu sungai" karena dilintasi oleh ratusan sungai. Sungai sungai ini bercabang membentuk anak sungai, menghubungkan daerah pedalaman dan menciptakan lokasi strategis bagi pemukiman dan kerajaan. Kerajaan di Kalimantan Barat umumnya terletak di sekitar pertemuan sungai, seperti Kerajaan Sintang Istana Al Mukarrammah yang terletak di pertemuan Sungai Melawi dan Kapuas. Berkembangnnya pemukiman dan kerajaan tersebut membuat sungai memainkan peran sentral dalam perkembangan sejarah kebudayaan, perdagangan, infrastruktur, dan industri. Seiring perkembangan zaman, pemerintah memiliki rancangan terhadap ruang terbuka hijau sebagai upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat. Faktanya, kualitas ruang terbuka hijau yang ada masih rendah, sehingga diperlukan peningkatan agar memberi manfaat optimal bagi masyarakat. Dalam konteks pariwisata, keberadaan budaya tepi air menjadi potensi atraksi wisata yang signifikan. Peningkatan kualitas ruang terbuka hijau, terutama berhubungan dengan tepi sungai, menjadi aset berharga dalam menguatkan karakter pengembangan wisata, menciptakan fasilitas rekreasi, dan merawat warisan budaya sekitar sungai. Metode perancangan yang digunakan adalah deskritif kualitatif dengan proses identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis data, dan perumusan konsep desain. Konsep perancangan yang dihasilkan menekankan pada zonasi dan hubungan dengan tepi air, dan penerapan prinsip waterfront dan public space pada masa, tampilan, struktur, dan utilitas yang mempertimbangkan kondisi dan nilai budaya setempat.

Full Text:

PDF

References


Qualities of a Great Waterfront Destination. (2009, January 1). Project For Public Space.

https://www.pps.org/article/10-qualities-of-a-great-waterfront

Dhananka, S. R. (2016). The Production Of Space And Governmentality In The Urban Poor’s Claim Over Land

And Housing. South Asia Multidisciplinary Academic Journal, 14.

Firsta, R. H., Erni, Y., & Muji, L. W. (2019). Kajian Penataan Permukiman Tradisional Bantaran Sungai Kapuas

Di Kabupaten Sintang. Prosiding Seminar Nasional Infrastruktur Energi Nuklir.

Kabupaten Sintang. (2010). Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Sintang Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Bangunan Gedung.

Lubis, M. S. (2022). Dimensi Keseharian Dan Implikasinya Pada Tata Ruang Permukiman Tepi Sungai: Sebuah

Telaah Taktik Dan Strategi. Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning, 3(1), 22–32.

https://doi.org/10.26418/uniplan.v3i1.55477

Lynch, K. (1960). The image of the environment. The Image of the City, 11, 1–13.

Miradyanti, L., Srinaga, F., & Dewi, J. (2021). River-Space Development as a Social Interaction Space through

the

Placemaking Approach. BESt: Journal of Built Environment Studies, 2(2), 1–8.

https://doi.org/https://doi.org/10.22146/best.v2i2.1108

Pramulya, M. (2010). Analisis daerah bahaya dan resiko banjir berdasarkan karakteristik geomorfologi dan

aplikasinya untuk evaluasi tata ruang kota sintang [Doctoral dissertation, Tesis]. Sekolah Pascasarjana

IPB.

Pujianto, A. (2021, January 7). Tata Kawasan Kumuh Pemkab Sintang Bangun 3 Waterfront di Saka Tiga,

Berikut

Lokasi

dan

Gambarannya.

TribunPontianak.Co.Id.

https://pontianak.tribunnews.com/2021/01/07/tata-kawasan-kumuh-pemkab-sintang-bangun-3

waterfront-di-saka-tiga-berikut-lokasi-dan-gambarannya.

Purmintasari, Y. D., & Kusnoto, Y. (2018). Pemukiman Awal Sungai Kapuas. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial,

(1), 71–78.

Republik Indonesia. (1997). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1997 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik

Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan

Danau.

Sosilawati, S. T., Wahyudi, A. R., ST, Mu., Mahendra, Z. A., Wibowo Massudi, S. T., ST Mulyani, N., & ST

Mona, H. L. L. (2017). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018-2020:

Keterpaduan Pengembangan Kawasan Dengan Infrastruktur PUPR Pulau Kalimantan.

Weiga, S. (2011). Role Of Waterfront In Shaping City Center Landscape: Perception Of Tianjin Haihe

Riverfront Landscape [M.Sc. Dissertation]. In HKU Theses Online (HKUTO). University of Hong Kong.

What Makes a Successful Place. (2017). Project For Public Space. https://www.pps.org/article/grplacefeat


Refbacks

  • There are currently no refbacks.