PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN GELANGGANG OLAHRAGA REMAJA DI JAKARTA TIMUR
Abstract
Artikel ini membahas tentang penerapan arsitektur perilaku pada perancangan gelanggang olahraga remaja di Jakarta Timur. Gelanggang olahraga remaja merupakan bangunan yang mewadahi berbagai kegiatan olahraga yang menciptakan interaksi antar remaja, sebagai salah satu upaya dalam mengurangi kenakalan remaja di kota Jakarta Timur. Pendekatan arsitektur perilaku mencakup bebarapa prinsip, yaitu komunikasi bangunan dengan manusia dan lingkungan sekitarnya, bangunan yang memfasilitasi dan memberi kenyamanan dan kesenangan bagi penggunanya, bangunan yang memperhatikan kondisi dan perilaku pemakainya. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data primer melalui observasi lokasi eksisting, aktivitas pelaku, dan kebutuhan ruang calong pengguna, serta data sekunder melalui kegiatan studi literatur dan studi preseden mengenai perancangan gelanggang olahraga serta pendekatan arsitektur perilaku. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan sintesis untuk memperoleh kriteria desain serta penerapan prinsip arsitektur perilaku pada rancangan. Hasil penelitian ini berupa penerapan prinsip arsitektur perilaku pada pemilihan bentuk gubahan massa persegi panjang dan lingkaran, perancangan landscape dan sirkulasi dengan pusat kawasan sebagai pusat interaksi, penggunaan vegetasi sebagai shading dan barrier terhadap angin dan sinar matahari, penggunaan kolam dan fountain sebagai elemen penyejuk kawasan, pembagian ruang publik dan semi publik berdasarkan karakterisik remaja, serta tampilan yang menerapkan penggunaan warna cerah dan elemen terbuka/transparan pada dinding untuk menarik perhatian remaja.
Kata kunci: Gelanggang Olahraga, Remaja, Arsitektur Perilaku, Jakarta Timur
Full Text:
PDFReferences
Artikel ini membahas tentang penerapan arsitektur perilaku pada perancangan gelanggang olahraga remaja di Jakarta Timur. Gelanggang olahraga remaja merupakan bangunan yang mewadahi berbagai kegiatan olahraga yang menciptakan interaksi antar remaja, sebagai salah satu upaya dalam mengurangi kenakalan remaja di kota Jakarta Timur. Pendekatan arsitektur perilaku mencakup bebarapa prinsip, yaitu komunikasi bangunan dengan manusia dan lingkungan sekitarnya, bangunan yang memfasilitasi dan memberi kenyamanan dan kesenangan bagi penggunanya, bangunan yang memperhatikan kondisi dan perilaku pemakainya. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data primer melalui observasi lokasi eksisting, aktivitas pelaku, dan kebutuhan ruang calong pengguna, serta data sekunder melalui kegiatan studi literatur dan studi preseden mengenai perancangan gelanggang olahraga serta pendekatan arsitektur perilaku. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan sintesis untuk memperoleh kriteria desain serta penerapan prinsip arsitektur perilaku pada rancangan. Hasil penelitian ini berupa penerapan prinsip arsitektur perilaku pada pemilihan bentuk gubahan massa persegi panjang dan lingkaran, perancangan landscape dan sirkulasi dengan pusat kawasan sebagai pusat interaksi, penggunaan vegetasi sebagai shading dan barrier terhadap angin dan sinar matahari, penggunaan kolam dan fountain sebagai elemen penyejuk kawasan, pembagian ruang publik dan semi publik berdasarkan karakterisik remaja, serta tampilan yang menerapkan penggunaan warna cerah dan elemen terbuka/transparan pada dinding untuk menarik perhatian remaja.
Kata kunci: Gelanggang Olahraga, Remaja, Arsitektur Perilaku, Jakarta Timur
Refbacks
- There are currently no refbacks.