ARSITEKTUR ORGANIK DALAM WELLNESS RESORT DI SALATIGA
Abstract
Kesehatan mental menjadi perhatian khusus pada masa ini. Kesehatan mental yang terus menurun mengarah pada angka bunuh diri yang selalu meningkat tiap tahunnya. Isu wellness pun juga semakin menjadi perhatian dimana setiap orang ingin mendapatkan keseimbangan antara jiwa dan raga mereka, lewat berbagai aktivitas yang mendukung wellness hingga muncul cabang pariwisata baru dalam bentuk resort yang mengutamakan wellness sebagai keunggulan. Arsitektur organik menjadi sebuah garis besar desain, yang mengedepankan keasrian alam lewat penerapannya. Keasrian alam tersebut menjadi nilai unggulan dari wellness resort di Salatiga dan menjadi bagian dari aktivitas yang disediakan dalam fasilitas. Kota Salatiga dipilih berdasarkan nilai toleransi masyarakat yang tinggi serta pencapaian yang mudah lewat akses jalan tol yang menghubungkan bagian barat dan timur Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan jawaban dari persoalan dalam menyediakan fasilitas wellness resort yang mampu memberikan dampak perubahan bagi penggunanya. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang terdiri dari identifikasi permasalahan dan tujuan, peninjauan data literatur, analisis objek rancang bangun, dan pengolahan konsep hasil analisis. Kriteria desain dibagi menjadi kriteria tapak, kriteria peruangan, kriteria bentuk dan tampilan. Hasil penelitian menghasilkan konsep gagasan tapak yang tetap terjaga keasriannya dan konsep ruang berkronologi, konsep bentuk dan tampilan yang dapat menyatu dengan lingkungan sekitar, konsep struktur yang meminimalisir kontak dengan tapak, serta konsep utilitas yang efisien.
Full Text:
PDFReferences
Chen, J. S., Prebensen, N., & Huan, T. C. (2008). Determining the Motivation of Wellness Travelers. Anatolia, 19(1), 103-115. https://doi.org/10.1080/13032917.2008.9687056
Cresswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. (3).
Edenfield, T. M., & Saeed, S. A. (2012). An update on mindfulness meditation as a self-help treatment for anxiety and depression. Psychology Research and Behavior Management, 5, 131-141. https://doi.org/10.2147%2FPRBM.S34937
Han, Y. (2020). Organic Architecture. Journal of Engineering and Architecture, 8(2), 28-31. 10.15640/jea.v8n2a5
Jung, C. G. (1975). Structure and Dynamics of the Psyche (W. McGuire, Ed.; 3rd ed., Vol. 8). Princeton University Press.
Khairunnisa, F., Sumadyo, A., & Marlina, A. (2021). Penerapan Spatial Quality dalam Perancangan Creative Hub di Yogyakarta. SenTHong, 4(1), 176-185.
Lee, E.-K. O. (2007). Mind—Body—Spirit Practice and Perceived Self-Efficacy for Mental Health Promotion: An Exploratory Study. International Journal of Mental Health Promotion, 9(3), 35-47. 10.1080/14623730.2007.9721841
Office of Disease Prevention and Health Promotion, National Institutes of Health, Centers for Disease Control and Prevention, & President’s Council on Sports, Fitness & Nutrition. (2018). Physical Activity Guidelines for Americans (2nd ed.). U.S. Department of Health and Human Services.
Setara Institute. (2023). Indeks Kota Toleran (IKT) 2022. https://setara-institute.org/indeks-kota-toleran-2022/.
Taqiyya, N. I., Triratma, B., & Winarto, Y. (2023). Penerapan Konsep Healing Environment pada Desain Rumah Sakit Umum Tipe C di Kabupaten Magetan. SenTHong, 6(3), 761-770.
University of the West Indies. (n.d.). Industry Standard For Spa and Wellness Entities in CARIFORUM Territories. UWI Health and Wellness Consultancy Team – Development of Standards for the Regional Health and Wellness Sector.
Refbacks
- There are currently no refbacks.