PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA
Abstract
Kota Surakarta yang menjadi salah satu sasaran utama Kementrian Pariwisata dalam mengembangkan sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) di Indonesia masih belum memiliki venue yang memadai untuk penyelenggaraan kegiatan MICE. Potensi-potensi yang dimiliki Kota Surakarta seperti suasana yang kondusif, kekentalan budaya, banyaknya penyelenggaraan event-event berskala internasional dan kunjungan wisatawan yang terus meningkat menjadi alasan dibutuhkannya sebuah wadah yang ideal untuk penyelenggaraan kegiatan MICE berskala besar. Balai sidang di Surakarta hadir sebagai wadah penyelenggaraan kegiatan MICE di Kota Surakarta. Pada sebuah balai sidang, pengondisian lingkungan akustik yang ideal harus dilakukan agar kegiatan di dalamnya dapat berjalan dengan baik. Menanggapi hal tersebut, maka diterapkan pengondisian sistem akustik dengan beberapa tahapan, mulai dari tahap yang makro hingga berkutub pada tahap yang mikro. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian terapan melalui penerapan teori Susanto tentang pengondisian lingkungan akustik dalam permasalahan perancangan ruang auditorium yang membutuhkan penanganan akustik khusus. Hasil penelitian adalah pengondisian lingkungan akustik pada ruang auditorium balai sidang di Surakarta yang bermula pada lingkungan makro hingga mikro pada pengolahan lingkungan tapak hingga pengolahan interior ruang auditorium dan penghitungan nilai waktu dengung ideal bagi ruang dengan kebutuhan penanganan akustik khusus.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.