PENERAPAN ARSITEKTUR METAFORA KONKRET PADA BENTUK DAN TAMPILAN BANGUNAN PUSAT SINEMA INDONESIA DI SURAKARTA

Abstract

Pokok permasalahan arsitektural dalam Pusat Sinema Indonesia adalah adanya interaksi sinergis yang
muncul dari misi rekreasi, edukasi, dan pengembangan perfilman nasional. Misi rekreatif dan edukatif yang
berinteraksi secara sinergis akan mampu memicu perkembangan perfilman nasional. Perancangan Pusat Sinema
Indonesia memerlukan metode desain khusus guna memacu proses kognisi pada masyarakat, sehingga muncul
persepsi mengenai perfilman melalui tampilan bangunan. Menanggapi hal tersebut, maka diterapkan prinsip
desain arsitektur metafora konkret pada perancangan Pusat Sinema Indonesia. Metafora konkret merupakan
metafora yang berangkat dari unsur visual atau karakter material. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif, dengan menguraikan data yang sudah dikumpulkan. Data yang sudah terkumpul kemudian
dianalisis berdasarkan program fungsional, performasi, dan arsitektural. Program fungsional bertujuan
mengidentifikasi pengguna dan kegiatan dalam Pusat Sinema Indonesia. Program performasi membahas
program ruang pada objek rancang bangun. Analisis arsitektural membahas penerapan arsitektur metafora
konkret dengan unsur perfilman ke dalam perancangan Pusat Sinema Indonesia. Unsur perancangan yang
diselesaikan dengan arsitektur metafora konkret adalah bentuk dan tampilan bangunan. Penerapan metafora
konkret pada bentuk dan tampilan bangunan mengambil komponen fisik terkait dengan perfilman, bertujuan
supaya memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi objek rancang bangun sebagai bangunan pusat
perfilman.