PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN SEKOLAH KREATIF DI SURAKARTA

Ovy Permata, Ana Hardiana, Leny Pramesti

Abstract


Perkembangan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kreativitas sumber daya manusia yang dimiliki
negara tersebut. Kreativitas sebagai potensi setiap individu dapat dikembangkan sejak dini melalui berbagai
cara salah satunya dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang mendukung penciptaan kreativitas. Upaya
mendukung penciptaan kreativitas di sekolah diwujudkan dengan memberikan ruang-ruang kreatif sebagai
media untuk anak berekspresi, bereksplorasi, dan berkreasi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Ruang-ruang di sekolah baik ruang kelas maupun ruang kreatif harus bersifat aman untuk anak dalam
mengekspresikan gagasan serta mampu menstimulasi anak untuk bereksplorasi dan berkreasi dalam proses
mengembangkan kreativitasnya. Untuk mencapai karakteristik tersebut, arsitektur perilaku dianggap sebagai
pendekatan yang tepat pada perancangan bangunan sekolah kreatif. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian terapan. Metode tersebut dimulai dengan penggalian ide awal dan pengumpulan data kemudian
disimpulkan menjadi suatu pedoman dalam analisis perancangan. Hasil penerapan prinsip desain arsitektur
perilaku dapat dilihat pada pengolahan zona kegiatan, gubahan massa, serta tampilan dalam dan luar
bangunan yang disesuaikan dengan karakter anak.


Full Text:

PDF

References


Carol Simon Weistein, T. G. (1987). Spaces for Children: The Built Environment and Child

Development. New York: Plenum Press.

James C. Snyder, A. J. (1989). Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga.

Mangunwijaya, Y. (2013). Wastu Citra:Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur, Sendisendi

Filsafatnya Beserta Contoh-contoh Praktis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Prawira, S. D. (1989). Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain. Jakarta: P2LPTK.

Supriadi, D. (1994). Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangann Iptek. Bandung: Alfabeta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.