PENERAPAN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA PERANCANGAN SMK DAN POLITEKNIK PERFILMAN DI SURABAYA

Intan Puspitasari Wijaya, Agung Kumoro Wahyuwibowo, Leny Pramesti

Abstract


Industri perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang positif, tidak terkecuali di Surabaya yang merupakan kota dengan potensi pekerja kreatif tertinggi di Indonesia. Namun pertumbuhan tersebut belum didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekolah kejuruan SMK dan Politeknik adalah sebuah wadah untuk mencetak sumber daya manusia film, sehingga dibutuhkan desain khusus agar sekolah dapat mencetak pekerja-pekerja film yang berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan mengadakan kontak dengan unsur alam, yang dapat meningkatkan fungsi kognitif, produktivitas, dan kreativitas dari penggunanya. Secara arsitektural, salah satu cara untuk mendekatkan unsur alam dengan manusia adalah melalui pendekatan secara ekologis. Berdasarkan hal tersebut, maka digunakan pendekatan arsitektur ekologis pada bangunan. Di dalam arsitektur ekologis terdapat empat unsur yang dapat diterapkan ke dalam bangunan SMK dan Politeknik Perfilman. Penelitian bertujuan untuk mensintesiskan prinsip-prinsip arsitektur ekologis tersebut ke dalam konsep perencanaan SMK dan Politeknik Perfilman di Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode desktiptif kualitatif melalui proses eksplorasi ide, pengumpulan data, dan analisis mengenai prinsip arsitektur ekologis. Hasil dari penelitian ini berupa penerapan prinsip-prinsip arsitektur ekologis yaitu bumi, air, api, dan udara melalui pengolahan pencahayaan, penghawaan, dan utilitas pada SMK dan Politeknik Perfilman.

Full Text:

Untitled PDF

References


Anisa, D. F. (2018, Juli 26). Peran Pendidikan dalam Persoalan Industri Perfilman. Diambil kembali dari Berita Satu: http://www.beritasatu.com/

Awaliyah, G. (2018, Agustus 28). Pengusulan Pendirian Politeknik Bakal Dipermudah. Diambil kembali dari Republika: https://republika.co.id/berita/pendidikan/

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya. (2016). Profil Kota Surabaya 2016. Surabaya: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.

Frick, H., & Bambang, F. S. (2007). Dasar Dasar Eko Arsitektur. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hart, S. (2011). Eco Architecture The Work of Ken Yeang. UK: John Wiley & Sons, Ltd.

Kats, G. (2006). Greening America's School Costs and Benefits. A Capital E Report.

Kellert, S. R. (2005). Building for Life Designing and Understanding Human-Nature Connection. Island Press.

Largo-Wight, E. C. (2011). Healthy Workplaces: The Effects of Nature Contact at Work on Employee Stress and Health. Public Health Reports 126, 124-130.

Setiawan, T. S. (2018, Februari 28). Jumlah Penonton Bioskop Indonesia Capai 42,7 Juta pada 2017. Diambil kembali dari Kompas: https://entertainment.kompas.com/

Yulistara, A. (2018, Oktober 30). Ini Kota dengan Pelaku Ekonomi Kreatif Terbanyak di RI. Diambil kembali dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/


Refbacks

  • There are currently no refbacks.