PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MEDAN DENGAN PENDEKATAN SEMBILAN ASPEK FENOMENOLOGI

Abstract

Perpustakaan umum di Kota Medan hadir sebagai bangunan yang menyimpan buku dan publikasi sejenis untuk mengakomodasi fenomena rendahnya minat baca. Desain perpustakaan membutuhkan pendekatan khusus yang berkaitan dengan fenomena rendahnya minat membaca, perpustakaan umum yang belum layak, dan karakter generasi muda yang berekstraversi tinggi di Medan. Penerapan Sembilan aspek  fenomenologi arsitektur oleh Peter Zumthor digunakan agar dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana menghadirkan desain arsitektur sebagai katalis dalam mendorong kegiatan literasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat setempat. Sementara itu data sekunder diperoleh dari studi literatur. Sembilan prinsip fenomenologi arsitektur diterapkan pada sistem struktur pembentuk bangunan, paduan material alami dan buatan sebagai pembentuk bangunan, penggunaan pembatas ruang yang fleksibel, penggunaan penghawaan alami, susunan vegetasi dan mebel ruang, pembuatan sirkulasi yang jelas, ruang yang semi terbuka, variasi level dalam ruang, dan penciptaan bayangan melalui pencahayaan alami dengan lingkungan sekitar bangunan.