PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN PENGHUNI PADA RUMAH SUSUN PONDOK BORO DI SURAKARTA

Indra Yuda Wardiana, Agus Heru Purnomo, Kahar Sunoko

Abstract


Rumah susun Pondok Boro merupakan penginapan pekerja luar kota Surakarta yang dibangun tahun 1990 dan berubah menjadi rumah susun sewa di tahun 2002. Penghuni rumah susun merupakan masyarakat berpendapatan rendah yang dalam perkembangannya tidak terjadi perubahan kualitas hidup dimana hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya rumah susun sewa. Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan diterapkan dalam rancangan dengan tujuan untuk menciptakan wadah yang menjamin kesejahteraan penghuninya. Strategi diterapkan dengan memanfaatkan teritori ruang kegiatan berdasarkan potensi ekonomi yang ada di daerah sekitar, mengembangkan wadah yang dapat memperkuat ikatan serta penyesuaian konteks sosial masyarakat dengan cipta tempat ruang sosial dan prinsip fleksibilitas pada hunian, dan menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan manajemen limbah terpadu dan utilitas efisien energi. Metode penelitian menggunakan penelitian terapan dengan cara menerjemahkan kajian/penelitian guna menentukan penerapan ideal dalam perancangan redesain rumah susun Pondok Boro. Hasil dari perencanaan redesain Rumah Susun Pondok Boro berupa deskripsi dan ilustrasi mengenai penerapan redesain dan arsitektur berkelanjutan baik pada ruang, utilitas, bentuk.

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. (2018). Kota Surakarta Dalam Angka 2017. Surakarta:Badan Pusat Statistik

Commission, B. (1987). Our Common Future. Oxford University Press.

DGNB-System.de. (2015). DGNB System - Certificate for sustainable and green building.

Golubchikov, O., & Badyina, A. (2012). Sustainable Housing for Sustainable Cities. UN-HABITAT.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.