PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR ADAPTIF PADA PERANCANGAN KAMPUNG VERTIKAL DI KAWASAN KUMUH DAN ROB, SEMARANG

Agustinus Wisnu Wardana, Agus Heru Purnomo, Yosafat Winarto Yosafat

Abstract


Permasalahan kemiskinan dan lingkungan tidak layak huni menyebabkan timbulnya permukiman kumuh. Kondisi geografis dan kurang tepatnya langkah pemerintah untuk memberikan lingkungan yang layak huni memperparah permasalahan lingkungan pada beberapa kasus. Kasus ini muncul di Kelurahan Kemijen, Semarang dengan permasalahan rob yang belum terselesaikan hingga saat ini. Rob terjadi terutama karena Kelurahan Kemijen terletak di pesisir pantai dan memiliki tingkat penurunan muka tanah yang tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan Kelurahan Kemijen sangat rawan terhadap permasalahan banjir dan rob. Penelitian ini bermaksud untuk mengusulkan desain kampung vertikal yang dapat menjawab permasalahan banjir dan rob di Kelurahan Kemijen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengaplikasikan teori arsitektur adaptif yang didukung oleh teori lingkungan responsif pada proses perancangan arsitektural kampung vertikal di Kelurahan Kemijen. Pengaplikasian kedua teori tersebut mengusulkan strategi desain dalam merespon 3 skenario banjir yang telah diprediksi akan terjadi di Kelurahan Kemijen. Tiga skenario banjir tersebut adalah banjir 1 meter hingga tahun 2025, banjir 2 meter hingga tahun 2030, dan banjir 3 meter hingga tahun 2040 dan seterusnya.

Full Text:

PDF

References


Bappeda Kota Semarang. (2014). Data Penanganan Kawasan Kumuh Kota Semarang 2014. Kota

Semarang: Bappeda Kota Semarang.

Bentley, I., Alocock, A., Nyrrain, P., McGlynn, S., & Smith , G. (1985). Responsive Environments. MPG

Books Ltd.

Hysteria. (2018, 2). Permasalahan di Kelurahan Kemijen, Semarang. (A. W. Wardana, Pewawancara)

Hysteria. (2018, 2 1). Peta Kota. Diambil kembali dari http://pekakota.or.id/

Ismanto, A., Wirasatriya, A., Helmi, M., Hartoko, A., & Prayogi. (2009). Model Sebaran Penurunan

Tanah. ILMU KELAUTAN. Desember 2009 Vol 14 (4), 189-196.

Pujiastuti, R., Suripin, & Syafrudin. (2015, Juli). Pengaruh Land Subsidence terhadap Genangan Banjir

dan Rob di Semarang Timu. Jurnal MKTS ISSN 0854-1809, 12.

Robert Schimdt, S. A. (2009). Designing adaptable buildings.

Schaap, E. (2018, November 27). Environmental Problem in Kemijen, Semarang, Indonesia. (A. W.

Wardana, Pewawancara)

Sing, Y., Ivana, Tymar, Adiansya, & Yoval. (2017). Free Flow. Bandung: ITB.

UN-Habitat. (2003). The Challenge of Slums. London and Sterling, VA: Earthscan Publication.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.