LABORATORIUM KOMUNITAS KREATIF DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS

Junanda Mulyo Bintoro, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Ofita Purwani

Abstract


Komunitas kreatif di sebuah kota merupakan sebuah elemen penting dalam proses pengembangan kota kreatif terkait program pemerintah di Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif. Berdasarkan beberapa aspek dan potensi yang dimilikinya, Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang akan dicanangkan sebagai nominasi kota kreatif. Proposal desain ini memberikan solusi untuk peluang ini. Simbiosis sebagai pendekatan arsitektural diterapkan pada proses perencanaan dan perancangan Laboratorium Komunitas Kreatif dengan mengacu pada simbiosis saling menguntungkan (mutualisme) antara masing-masing karakter komunitas kreatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan analisis hubungan simbiosis antar komunitas kreatif yang memiliki pebedaan karakter agar dapat bekolaborasi dalam satu wadah creative space. Pengumpulan data primer dilakukan melalui survey lapangan dan wawancara dengan warga setempat. Sementara itu data sekunder diperoleh dari studi literatur terkait arsitektur simbiosis. Data kantung aktivitas komunitas kreatif diperoleh melalui analisis pemetaan titik-titik pusat aktivitas komunitas kreatif  sebagai bahan pertimbangan konsep penentuan lokasi, dan data karakter aktivitas komunitas kreatif diperoleh melalui analisis seluruh aktivitas masing-masing komunitas kreatif sebagai bahan pertimbangan konsep program ruang. Konsep baru yang ditawarkan adalah mewujudkan Laboratorium Komunitas Kreatif di Surakarta sebagai akselerasi pembentukan Kota Kreatif melalui teori Arsitektur Simbiosis.

Full Text:

PDF

References


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2015. “Buku III RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2015-2019 : Agenda Pembangunan Wilayah Republik Indonesia.”

Bintoro, Junanda. 2017. Laboratorium Komunitas Kreatif di Surakarta Dengan Pendekatan Arsitektur Simbiosis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Buitrago, Felipe. 2015. Orange Economy. Jakarta: Noura Book Publishing

Evans, G., Foord, J., Gertler, M., S., Tesolin, L., Weinstock, S. 2006. Strategies for Creative Spaces and Cities: Lessons Learned. Cities Institute, London Metropolitan University & Munk Centre for International Studies, University of Toronto.

Florida, Richard. 2002. The Rise of the Creative Class: And How It's Transforming Work, Leisure, Community and Everyday Life. Basic Books.

James, Paul. 2006. Globalism, Nationalism, Tribalism: Bringing Theory Back In—Volume 2 of Towards a Theory of Abstract Community. London: Sage Publications.

James, Paul; Nadarajah, Yaso; Haive, Karen; Stead, Victoria. 2012. “Sustainable Communities, Sustainable Development: Other Paths for Papua New Guinea.”

Larasati, Dwinita. 2015. “Creative City, Contributive Citizens.” Bandung Creative City Forum.

Kurokawa, Kisho. 1991. Intercultural Architecture (The Philosophy of Symbiosis). New York: The American Institude of Architects Press 1735.

Oxford English Dictionary, Second Edition, 1989. (Eds.) J. Simpson & E. S. C. Weiner. Oxford: Oxford University Press.

Romer, P. 1986, Increasing Returns and Long-Run Growth, /Journal of Political Economy/, Vol. 94, No. 5 (Oct. 1986), pp. 1002-1037.

Sebastian, Yoris. 2014. Biang Inovasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Soeharto, Budi. 2015. “Membangun kota melalui Optimalisasi Potensi dan Sumberdaya Manusia,” dalam Indonesia Creative Cities Conference 2015. Surakarta.

Tayyiba, Mira. 2015. “Kebijakan Nasional Pengembangan Kota Kreatif”, dalam Indonesia Creative Cities Conference 2015. Surakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.