PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA PERANCANGAN AGROWISATA KAKAO DI JEMBRANA, BALI

Abstract

Pulau Bali memiliki pariwisata yang semakin berkembang, namun terdapat ketimpangan dari persebaran wisata antara bagian selatan dengan utara, barat dan timur sehingga dibutuhkan adanya destinasi baru di Kabupaten Jembrana yang terletak di bagian barat Bali. Potensi yang ada di Kabupaten Jembrana yaitu perkebunan kakao yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata yaitu agrowisata kakao. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan konsep arsitektur organik yang dapat diterapkan pada agrowisata kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan penerapan desain arsitektur organik, dilakukan dengan menganalisis komponen arsitektur pada objek rancang bangun dengan menggunakan prinsip arsitektur organik. Hasil penelitian adalah penerapan arsitektur organik pada perancangan agrowisata kakao menggunakan konsep building as nature, continous present, of the materials, form follows flow, of the people, of the hill, youthful and unexpected, living music. Building as nature diterapkan pada tampilan ruang dan bangunan, continous present diterapkan pada bentuk bangunan, of the materials diterapkan pada penggunaan material, form follows flow diterapkan dengan desain yang menyesuaikan keadaan iklim dan kebisingan, of the people diterapkan pada kemudahan dan kenyamanan sirkulasi, of the hill diterapkan pada pembagian zona, youthful and unexpected diterapkan pada tampilan bangunan, living music diterapkan pada aplikasi struktur.