PENERAPAN KONSEP REKREATIF EDUKATIF DALAM PERANCANGAN ALAMSEWU ECOPARK TOBACCO AND COFFEE DI NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG
Abstract
Pariwisata di Kabupaten Temanggung bergeliat ketika mulai banyaknya masyarakat yang gemar mendaki gunung di Kawasan Temanggung, seperti Gunung Sindoro Sumbing dan Perahu. Meningkatnya jumlah wisatawan berdampak pula pada munculnya beberapa destinasi wisata baru, salah satunya adalah Alamsewu. Alamsewu adalah tempat wisata sunrise yang berada di Dusun Pringsewu, Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Selain pemandangan alam yang indah, Alamsewu juga memiliki potensi berupa sumberdaya alamnya. Alamsewu berlokasi di antara lahan tembakau dan kopi terluas ke-2 dan ke-13 di Kabupaten Temanggung. Ecopark sendiri adalah pengolahan landscape yang memperhitungkan keberlanjutan ekosistem didalam wilayah tersebut (Brundtland dalam Pambudi, 2018). Tujuan perancangan Alamsewu Ecopark adalah untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dengan cara meningkatkan kembali daya tarik masyarakat untuk bertani khususnya tembakau dan kopi di Kabupaten Temanggung. Keberlanjutan dapat juga berarti mengembalikan minat masyarakat akan bertani sehingga tembakau dan kopi dapat tumbuh dan berlanjut menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung. Hal ini sejalan dengan RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2008-2018 tentang peningkatan pengembangan destinasi, pemasaran , kemitraan pariwisata, dan peningkatan agroindustri yang berbasis pada komoditas unggulan daerah. Metode Perancangan berupa metode deskriptif yang meliputi studi pustaka, survey lapangan untuk menganalisis potensi site, studi banding dan analisis berdasar konsep rekreatif dan edukatif yang digunakan dalam perancangan Alamsewu Ecopark. Hasil rancangan diharapkan dapat memberikan pengalaman pengunjung berwisata sekaligus belajar bagaimana cara penanaman hingga pengolahan tembakau dan kopi. Semua kegiatan tersebut disajikan dalam bentuk sirkulasi menerus menembus antar ruang sehingga pengunjung dapat menikmati alur yang telah disediakan secara runtut. Bentuk fisik Alamsewu Ecopark tobacco and coffe ini didesain senatural mungkin.
Keywords: Eco Park, Tobbaco, Coffee, Alamsewu, Recreation, Educative.
Full Text:
PDFReferences
APPA :Aktivis Pemuda Pemudi Pecinta Alam. (2019) , Buku Profil Alamsewu, Temanggung.
Ratriningsih, D. (2017). Arahan Penataan Kampung Tradisional Wisata Batik Kauman Surakarta. INERSIA, 13(2), 116-128. doi:https://doi.org/10.21831/inersia.v13i2.17175
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.kemdikbud.go.id , diakses tahun 2020
Pambudi, LA. (2018), Perancangan Galeri Kriya Dengan Konsep Eco-Park Di Desa Wisata Kasongan, Bantul, Laporan Tugas Akhir, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Temanggung tahun 2008 – 2018
Ul-Fath, I., & Marlina , E. (2019). Rekreatif – Eduaktif: Strategi Peningkatan Daya Tarik Rancangan Museum Komik. Jurnal Arsitektur PURWARUPA Vol 03 (4) hal 31-37.
Refbacks
- There are currently no refbacks.