PEMANFAATAN INTEGRASI MASJID AGUNG DENGAN MUSEUM KEBENCANAAN DI KOTA PALU
Abstract
Kota Palu mengalami bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi pada tahun 2018. Ketiga bencana alam ini menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan beberapa infrastruktur. Salah satu infrastruktur penting yang mengalami kerusakan parah adalah Masjid Agung Darussalam Palu. Bencana tersebut menyebabkan kondisi masjid mengalami kerusakan yang parah pada badan bangunannya. Kerusakan masjid ini membuat masyarakat Kota Palu kehilangan masjid utama mereka. Pemerintah Kota Palu sendiri merencanakan untuk meruntuhkan bangunan masjid yang sudah ada lalu mendesain ulang dan membangun kembali masjid. Hal ini dilakukan karena struktur bangunan yang sudah lama memiliki kerusakan yang parah dan sudah tidak aman apabila diperbaiki kemudian digunakan kembali. Kedepannya masjid akan dibangun dengan desain ikonik dan memiliki struktur yang tanggap bencana. Selain pentingnya membangun kembali Masjid Agung Palu, Kota Palu sendiri membutuhkan suatu fasilitas publik baru yang menjadi sarana untuk mengenang dan mengedukasi masyarakat tentang peristiwa kebencanaan Palu. Pendirian museum memiliki peranan penting untuk pendokumentasian, penelitian ,penginformasian dan pengomunikasian seni, ilmu teknologi, serta religi dari suatu fenomena. Museum sebagai sarana edukasi masyarakat soal kebencanaan memiliki visi agar kedepannya masyarakat Palu lebih siap dan tanggap apabila terjadi bencana. Dua fasilitas publik ini memiliki tujuan yang sama yaitu berupaya memberi kebermanfaatan berupa mengembangkan masyarakat atau meningkatkan kualitas masyarakat. Selain itu dari fungsi, kedua bangunan ini memiliki beberapa fungsi yang berpotensi berjalan beriringan atau bersama sehingga memeiliki potensi lebih juga dalam mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kualitas masyarakat.
Full Text:
PDFReferences
Archiscene. 2011. Tirana Mosque and Museum of Religious Harmony by BIG di
https://www.archiscene.net/museum/bjarke-ingels-tirana/ (akses pada 15 Januari 2020)
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam. 2008. Tipologi Masjid. Jakarta: Departemen Agama.
Handryant, Aisyah N. 2010. Masjid sebagai Pusat Pengembangan Masyarakat Integrasi Konsep
Habluminallah, Habluminannas, dan Habluminal’alam. Malang: Universitas Islam Negeri
Malang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.