PUSAT KEGIATAN WARGA (CIVIC CENTER) SEBAGAI UPAYA REVITALISASI BEKAS RUMAH SAKIT KADIPOLO DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING DI SURAKARTA

Aulia Rizky Putri, Titis Srimuda Pitana, Ummul Mustaqimah

Abstract


Revitalisasi cagar budaya menjadi salah satu upaya yang dapat ditawarkan untuk menumbuhkan kembali nilai penting cagar budaya yang telah mengalami degradasi dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat. Gagasan revitalisasi bekas Rumah Sakit Kadipolo yang dulunya digunakan sebagai fasilitas kesehatan abdi dalem keraton menjadi Pusat Kegiatan Warga (Civic center) diharapkan dapat menunjang kebutuhan sosial masyarakat perkotaan sebagai pelaku kehidupan sehari-hari. Desain Pusat Kegiatan Warga di Kadipolo ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan pelestarian dimana dimensi sosial menjadi kunci keberlanjutan (sustainability) pelestarian pada suatu cagar budaya. Placemaking menjadi pendekatan dalam proses perencanaan dan perancangan konservasi yang nantinya dapat memicu munculnya Sense of Place dan Sense of Belonging sehingga tercipta interaksi aktif dalam lingkungan pelestarian civic center ini. Hasilnya adalah sebuah rancangan yang memperhatikan: (1) Aspek fungsi dan aktivitas dalam tata ruang; (2) Aspek fisik yang menyangkut langgam arsitektur, skala dan dimensi, serta material; (3) Aspek culture dan behavioral dengan pembuatan pintu penghubung serta Pemberian ruang untuk mengadakan festival masyarakat; serta (4) Aspek landscape dengan penyediaan ruang antara, signage, dan street furniture.
Kata kunci: revitalisasi, rumah sakit kadipolo, placemaking, sense of place.


Full Text:

PDF

References


Nasser, N. (2002). Planning for Urban Heritage Places: Reconciling Conservation, Tourism, and Sustainable Development Noha Nasser. Journal of Planning Literature, 17(4). https://doi.org/10.1177/0885412203251149

Mastuti, A., Turtiantoro, & Setiyono, B. (2017). Kondisi dan Prospek Pengembangan Eksisting Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Surakarta. 6(3).

Panggabean, S. A. (2014). Perubahan Fungsi dan Struktur Bangunan Cagar Budaya Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Cagar Budaya. Pandecta, 9(2), 169-181.

Prihanto, T. (2010, January). Perubahan Spasial dan Sosial-Budaya sebagai Dampak Megaurban di Daerah Pinggiran Kota Semarang. Teknik Sipil dan Perencanaan, 12(1).

Rusdiyana, N. (2017, June 13). Surakarta Merupakan Kota Pusaka. Retrieved from http://surakarta.go.id/?p=5795

Steuteville, R. (2014, October 10). Four types of placemaking. Retrieved from https://www.cnu.org/publicsquare/four-types-placemaking

Wahyuni, S. (2018). PLACEMAKING SEBAGAI STRATEGI REVITALISASI KAWASAN . 1(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.