PERPUSTAKAAN PUBLIK DI KOTA PURWOKERTO DENGAN PENERAPAN PRINSIP FLEKSIBILITAS RUANG

Rizal Atras Al Hazmi, Ana Hardiana, Widi Suroto

Abstract


Perpustakaan memiliki peran yang positif dalam meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan bagi bangsa. Fenomena perkembangan teknologi digital dan budaya masyarakat modern saat ini merupakan faktor yang dapat memberi dampak terhadap eksistensi perpustakaan publik khususnya di Indonesia yang dinilai masih bersifat konvensional. Media informasi yang sudah tersebar luas secara masif dalam bentuk vitual kian menggeser media informasi dalam bentuk fisik, dan budaya masyarakat modern memberikan tantangan baru bagi perpustakaan terkait ruang publik. Sehingga sudah selayaknya perpustakaan dituntut untuk terus berkembang agar relevan dan lebih diminati oleh masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengintepretasikan kembali tipologi dari sebuah perpustakaan publik yang memiliki potensi untuk berekspansi menjadi wadah yang dapat meningkatkan keterlibatan dan keterikatan antar masyarakat (dalam penyerapan dan penyebaran informasi & ilmu pengetahuan) dengan berbagai fungsi yang saling terintegrasi. Prinsip fleksibilitas ruang diterapkan untuk merespon perkembangan kebutuhan pengguna yang akan terus berubah seiring berjalannya waktu sehinga keberagaman fungsi dan kegiatan pengguna dapat terakomodir secara efektif. Kota Purwokerto dipilih sebagai pilot project dari model baru sebuah perpustakaan publik dikarenakan performa perpustakaan yang masih dinilai kurang maksimal dan potensinya dalam bidang pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang diawali dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, studi preseden, kemudian dilanjutkan analisa data sebagai acuan perancangan bangunan. Hasil yang didapat berupa tiga prinsip fleksibiltas ruang, yaitu ekstensi ruang, konfigurasi ruang, dan ruang multifungsi yang diterapkan pada Perpustakaan Publik di kota Purwokerto.


Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, M. (2012). Anak berkesulitan belajar: Teori, Diagnosis dan remediasinya. Jakarta: RINEKA CIPTA

Edwards, B. (2009), Libraries and Learning Resource Centres. Edisi Ke 2. Burlington: Elsevier Linacre House

Fuadiya, D., Purnomo, A.H., & Kusumaningdyah, N.H. (2020). Prinsip Fleksibilitas Ruang Dalam Arsitektur Pada Perancangan Bangunan Solo Creative Hub. Senthong Vol. 3 No.1, Januari 2020, 126-135

Golten, E. (2019), Public Libraries as Place and Space – New Services, New Visibility. Oslo Metropolitan University: Oslo Metropolitan University.

Kompas.com. (2015). Popularitas Perpustakaan Semakin Pudar Dilibas Digital. Diakses pada 17 Juni 2020, dari https://www.edukasi.kompas.com/read/2015/09/16/09111961/Popularitas- Perpustakaan-Semakin-Pudar-Dilibas-Digital

Kronenburg, Robert. (2007). Flexible: Architecture that Responds to Change. London: Lauren King Publisher

Pena, W. M., & Parshall. S. A. (2012), Problem seeking: An architectural programming primer. John Wiley & Sons.

United Nations Development Programme. (2019). Human Development Index. United States: United Nations Development Programme.

Databoks. (2019, 9 Desember). Tingkat Literasi Pelajar Indonesia Masih Rendah. Diakses pada 17 Juni 2020, dari https://www.databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/09/tingkat-literasi- indonesia-masih-rendah


Refbacks

  • There are currently no refbacks.