PERPUSTAKAAN ANAK SEBAGAI WAHANA EDUKASI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KABUPATEN BOYOLALI

Nurfatika Sekar Wardhani, Ana Hardiana, Titis Srimuda Pitana

Abstract


Kegiatan membaca memiliki peran penting untuk anak-anak dalam meningkatkan pengembangan diri dan intelektualitas. Saat ini minat membaca anak-anak di Indonesia semakin menurun. Dilihat dari hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 tentang kemampuan membaca anak Indonesia menempati peringkat 72 dari 77 negara. Faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya sarana prasarana pada perpustakaan yang mendukung kegiatan anak. Salah satu daerah yang akan mengembangkan fasilitas perpustakaan dan fasilitas ramah anak adalah di Kabupaten Boyolali. Pengembangan perpustakaaan khusus anak akan menyediakan materi yang berhubungan dengan anak tingkat Sekolah Dasar dengan usia 6-12 Tahun. Tujuan dari penelitian ini berupa konsep rancangan perpustakaan dengan adanya pengembangan belajar, bermain dan rekreasi menggunakan pendekatan arsitektur perilaku anak yang mempertimbangkan karakteristik anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif yang melalui tahapan identifikasi masalah, pencarian data, selanjutnya analisis perencanaan dan perancangan yang akan menghasilkan sebuah konsep perencanaan dan perancangan yang kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah desain. Hasil penelitian ini berupa konsep perpustakaan anak sebagai wahana edukasi yang diterapkan dalam tata sirkulasi, peruangan, bentuk, material, struktur dan utilitas kawasan dengan pendekatan arsitektur perilaku berdasarkan karakteristik anak. Pendekatan arsitektur perilaku diharapkan dapat menciptakan ruang dan lingkungan yang sesuai dengan tumbuh kembang anak berdasarkan usia, sehingga sesuai dengan perkembangannya.

Full Text:

PDF

References


Adit, A. (2020). Edukasi.Kompas.Com. Diambil dari Kompas.Com:

https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/27/051200971/begini-tahapan-perkembanganbahasa-anak-0-6-tahun-dari-kemendikbud?page=all diakses pada 1 Maret 2021.

Allen, K., & Marotz, L. R. (2010). Profil Perkembangan Anak: Prakelahiran hingga Usia 12 Tahun.

Jakarta: Indeks, 68-73.

Asdam, B. (2015). Minat Baca dan Promosi Masyarakat sebagai Sarana Mendekatkan Masyarakat

pada Perpustakaan. Jupiter Volume XIV, No. 1, 33.

Fakriah, N. (2015). Pendekatan Arsitektur Perilaku dalam Pengembangan Konsep Model Sekolah

Ramah Anak. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, Volume 1,

No. 2, 1-5.

Haryadi, & Setiawan, B. (2010). Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Sleman: Gadjah Mada University

Press, 54-56.

Jatmika, H. M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan

Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 3, No.1, 89.

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33: Terjemahan Bahasa Indonesia Buku Bauentewursflehre.

Jakarta: Erlangga, 56-61.

Ramesyah, F. (2020). Kumparan. Diambil dari PISA: Skor Pendidikan Indonesia Masih di Bawah RataRata Dunia: https://kumparan.com/ferdy-ramesyah/pisa-skor-pendidikan-indonesia-masihdi-bawah-rata-rata-dunia-1usItNpTYEW diakses pada 2 Februari 2021


Refbacks

  • There are currently no refbacks.