INTEGRASI ANTARMODA DI KAWASAN PORIS PLAWAD KOTA TANGERANG DENGAN PRINSIP PERANCANGAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)

Calista Priliana Ardini, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Sumaryoto Sumaryoto

Abstract


Sebagai salah satu kota penyangga Ibukota, Kota Tangerang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi serta fenomena komuter yang cukup besar yang dapat mengakibatkan munculnya simpul transit, kemacetan dan cross circulation antarmoda. Kemacetan di Kota Tangerang timbul akibat masyarakat masih mengandalkan transportasi pribadi melainkan transportasi umum. Maka dari itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Kota Tangerang. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah integrasi antarmoda. Penerepan prinsip integrasi antarmoda diharapkan dapat mengurai simpul transit, mengurangi kepadatan lalu lintas, menghindari terjadinya cross circulation, memangkas jarak tempuh serta meningkatkan kenyamanan dalam melakukan transit. Integrasi antarmoda akan diaplikasikan pada titik simpul transit terbesar Kota Tangerang yang berada di Kawasan Poris Plawad. Kawasan Poris Plawad memiliki stasiun dan terminal yang menjadi prasarana berbagai moda seperti KRL, KA Bandara, bus AKAP dan AKDP, BRT, serta angkutan kota maupun online. Kawasan ini juga akan dikembangkan menjadi kawasan berbasis transit dengan menerapkan prinsip perancangan Transit Oriented Development (TOD). Penerapan TOD difokuskan pada aspek pejalan kaki (walk), pesepeda (cycle) serta transit yang berupa perancangan pusat transit yang merupakan hasil integrasi dari stasiun dan terminal sebagai citra dari Kawasan TOD Poris Plawad. Pusat transit tersebut akan dilengkapi fasilitas skybridge sebagai akses penyebrangan, integrasi sistem informasi dan pelayanan didalamnya, tampilan bangunan sebagai citra kawasan serta penerapan aspek aksesibilitas.

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2019. Statistik Komuter Jabodetabek: Hasil Survei Komuter Jabodetabek 2019. Banten: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten.

Cervero, R., 2004. Transit Oriented Development in The United States: Experiences, Challenges, and Prospects. Washington: Transportation Research Board.

Forum Diskusi Transportasi Jakarta, 2020. Jaringan Transportasi Umum Massal Kota Tangerang. Diakses melalui https://www.transportforjakarta.com/ pada 10 Maret 2021.

Gibson, D., 2009. The Wayfinding Handbook: Information Design for Public Places. New York: Princeton Architectural Press.

Institute for Transportation and Development Policy, 2017. TOD Standard 3.0. 1-61.

Institute for Transportation and Development Policy, 2019. Pedoman Integrasi Antarmoda. 1–38.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2006. Peraturan Menteri PUPR Nomor 30 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

PT Kereta Api Indonesia, 2021. Data Volume Gate In Per Bulan 2017 2020. Jakarta: Unit Assets Development PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Schirmbeck, E., 1988. Gagasan, Bentuk, Dan Arsitektur. Prinsip Prinsip Perancangan Dalam Arsitektur Kontemporer. Bandung: Intermatra.

Sutanto, A., 2020. Tulisanku Adalah Gambarku: Catatan Pinggir Arsitektur 30 Hari. Jakarta: Universitas Tarumanegara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.